INILAHCELEBES.ID, WAJO – Banjir yang melanda kabupaten Wajo juga dirasakan warga Desa Pallimae kecamatan Sabbangparu. Hujan deras yang turun beberapa hari ini membuat air banjir semakin bertambah sebelum sempat surut.
[caption id="attachment_1782" align="aligncenter" width="720"]
Sejumlah rumah warga di dusun Salotengnga desa Pallimae yang terkena banjir[/caption]Akibat banjir tersebut, tidak hanya merendam pemukiman dan lahan pertanian warga, tetapi juga membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih dikarenakan sumur yang dijadikan satu-satunya sumber air bersih ikut terendam banjir.
Sekretaris Desa Pallimae, Hasnidar menuturkan demi mendapatkan air bersih, warganya terpaksa mengambil dari sumur warga di tempat lain yang tidak terendam banjir. Untuk mendapatkannya, merekapun harus melewati terjangan air banjir yang telah mencapai dada orang dewasa.
“Terpaksa kami ambil air bersih di tempat lain karena sumur kami sudah tenggelam. Itupun kami harus melewati air yang tingginya sudah mencapai dada orang dewasa,” keluh Hasnidar, Kamis (22/6) kepada inilahcelebes.id.
[caption id="attachment_1783" align="alignleft" width="300"]
Kondisi di depan kantor Desa Pallimae. Air setinggi dada orang dewasa[/caption]Tidak hanya itu, padamnya listrik semakin menambah penderitaan warga di desa itu. Pasalnya, hampir semua peralatan rumah tangga mereka menggunakan listrik termasuk alat memasak.
“Sudah dua hari listrik disini padam. Tidak hanya alat komunikasi, alat untuk memasak kan juga pakai listrik, jadi kami agak kesulitan akibat banjir ini,” tambahnya.
Kondisi terkini di desa Pallimae, utamanya di dusun Salotengnga, ketinggian air terus bertambah. Bahkan air sudah mulai mencapai di dalam rumah sejumlah warga. Demi keselamatan warganya, Hasnidar sangat berharap pemerintah segera memberikan bantuan.
“Sudah ada beberapa rumah yang dimasuki air. Kalau tidak segera diantisipasi, itu bisa membahayakan keselamatan warga. Semoga pemerintah bisa secepatnya memberikan bantuan, terutama bantuan bambu,” harapnya.
(Firman)