INILAHCELEBES.ID, Wajo - Belum cukup satu jam pasca dilantik, Anggota DPRD Kabupaten Wajo langsung disambut puluhan masyarakat petani yang berasal dari Lingkungan Tomodi, Kelurahan Pattirosompe, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Senin (2/9/19).
Masyarakat Tomodi yang didampingi Aliansi Mahasiswa Indonesia Wajo Bersatu (AMIWB) ini meminta kepada DPRD Wajo untuk memberikan solusi terhadap persoalan dibatasinya penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, dalam hal ini solar, untuk kalangan petani.
Presiden AMIWB, Herianto Ardi menuturkan, sebanyak 150 Ha areal persawahan masyarakat Tomodi pengairannya bergantung pada air irigasi.
"Untuk mengairi sawah, petani menggunakan jasa pompa air milik warga sebanyak 3 unit mesin pompa, yang membutuhkan sekitar 200 liter solar per harinya. Meski demikian, hanya 99 liter solar yang diakomodir untuk mereka," ungkap Ardi.
Ditambahkan Hamdan, selaku pendamping hukum masyarakat Tomodi, dia menuturkan, pengairan di persawahan milik warga sudah tidak berjalan sejak lima hari lalu.
"Persawahan petani sudah lima hari tidak dialiri air. Kalau ini dibiarkan, tanaman padi milik petani terancam mati," ujar Hamdan.
Hamdan menambahkan, hal itu diperparah dengan adanya mobil pengangkut solar milik warga yang ditahan polisi. Bahkan, salah satu warga, Dedi, ditetapkan tersangka.
"Jadi, kami meminta kepada Anggota DPRD Wajo untuk memfasilitasi, bagaimana kalau kuota dinaikkan dari 99 liter menjadi 200 liter. Karena warga juga keluhkan persoalan rekomendasi dari kelurahan yang hanya berlaku untuk 1 hari," kata Hamdan.
Menanggapi aspirasi masyarakat, Anggota DPRD Wajo, Sudirman Meru yang menerima aspirasi mengatakan, untuk mengawal aspirasi masyarakat tersebut, itu merupakan kewenangan dari Komisi II DPRD Wajo.
"Berhubung kami baru saja dilantik dan kelengkapan DPRD belum dibentuk, maka kami tampung dulu aspirasi ini. Kalau sudah ada kelengkapan DPRD, akan segera diselesaikan oleh Komisi II," ungkap Sudirman Meru.
Sudirman juga berjanji akan melalulan komunikasi ke Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Wajo. Dia berharap, setelah adanya solusi terhadap permasalahan tersebut, bisa membuat masyarakat petani di Tomodi, bahkan seluruh petani di Kabupaten Wajo merasa terbantukan.
Sementara itu, Anggota DPRD Wajo yang turut menerima aspirasi, Hairuddin mengungkapkan, aspirasi yang dihadapinya itu termasuk aspirasi yang jarang terjadi.
"Ini mungkin baru pertama kali terjadi di Indonesia. Ada anggota DPRD baru dilantik langsung disambut aspirasi. Ke depan, kami berharap ini bisa diselesaikan di Komisi II DPRD Wajo," pungkasnya. (Adv)
Editor: Fhyr