PMII Uniprima Gelar Dialog Kepemudaan, Narsum Ajak Perkuat Jiwa Sosial

[caption id="attachment_11232" align="aligncenter" width="1193"] Firmansyah, Pimpinan Redaksi Inilahcelebes.id saat bertindak selaku narasumber[/caption]

INILAHCELEBES.ID, Wajo – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Puangrimaggalatung Sengkang menggelar Dialog Kepemudaan dengan mengusung tema “Mengubah Paradigma dalam Menumbuhkembangkan Jiwa Sosial dan Loyalitas Pemuda”.

Kegiatan tersebut digelar dalam rangkaian Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2019, yang dilaksanakan di aula Homestay Yu’sky, Jalan Tekukur, Sengkang, Sabtu (2/11/19).

Pada dialog tersebut, PMII Komisariat Uniprima menghadirkan Ketua GP Ansor Wajo, Muhammad Ihwan dan Pimpinan Redaksi Inilahcelebes.id, Firmansyah selaku narasumber.

Dalam materinya, Ihwan mengulas perjuangan pemuda di zaman penjajahan. Diutarakannya, pemuda pada zaman dahulu memiliki peranan yang sangat penting dalam perjuangan melepaskan Indonesia dari belenggu penjajahan. Mereka memiliki tekad dan semangat yang kuat dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

“Sebelum ikrar Sumpah Pemuda dibacakan, pemuda zaman dahulu telah membentuk organisasi seperti Jong Java, Jong Celebes, Jong Soemantranen Bond serta organisasi lainnya. Namun semuanya masih bersifat kedaerahan. Namun akhirnya mereka menyatukan tekad saat digelarnya Kongres Sumpah Pemuda yang berlangsung selama 2 hari, yakni tanggal 27 hingga 28 Oktober 1928,” papar Ihwan, yang juga alumni Pascasarjana STIA Puangrimaggalatung Sengkang ini.

Ihwan menuturkan, semangat persatuan yang melahirkan Sumpah Pemuda tersebut bisa tercipta karena adanya kepedulian sosial para pemuda zaman dahulu, termasuk kepedulian terhadap kemerdekaan negaranya.

[caption id="attachment_11233" align="aligncenter" width="1248"] Peserta dialog saat mengajukan pertanyaan kepada narasumber[/caption]

Sementara itu, narasumber kedua, Firmansyah mengatakan, pemuda hari ini sangatlah patut bersyukur. Hal itu dikarenakan mereka tak perlu lagi berjuang dengan mengangkat senjata dalam menghadapi penjajah yang bersenjata lengkap.

“Pemuda hari ini hidup dalam masa yang berbeda. Indonesia telah merdeka, kita tidak perlu berperang dengan mengangkat senjata. Tugas kita hari ini tinggal bagaimana kita bisa berjuang dalam mengisi kemerdekaan,” ujar Firman.

Lebih lanjut, pria yang pernah menjabat selaku Presiden BEM STIA Prima Sengkang ini mengatakan, dalam mengisi kemerdekaan, kalau belum bisa berkarya untuk negara, minimal berkarya untuk lingkungan sekitar.

“Tidak perlu langsung memikirkan hal-hal yang besar. Dengan menanamkan kepedulian sosial di lingkungan sekitar kita, itu sudah lebih baik daripada tidak berbuat sama sekali. Berbuat dan berkaryalah, sekecil apapun itu, pasti ada manfaatnya untuk negara, minimal untuk lingkungan sekitar,” paparnya.

Dalam sesi tanya jawab, peserta yang hadir nampak sangat antusias melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada kedua narasumber yang diketahui keduanya juga merupakan alumni PMII.

 

Laporan: Fhyr

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال