![]() |
| Ketua PC PMII Wajo, Irfan saat menggelar aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Wajo. (foto: dok. IC) |
WAJO, InilahCelebes.com - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Wajo melontarkan kritik keras terhadap sejumlah instansi terkait di Kabupaten Wajo. Mereka menilai penanganan dampak kerusakan akibat aktivitas tambang, khususnya di Kecamatan Sabbangparu, tidak menunjukkan keseriusan.
Kekecewaan ini disampaikan langsung oleh Ketua PC PMII Wajo, Irfan, dalam keterangan persnya. Menurut Irfan, sudah lebih dari satu bulan berlalu sejak Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang digelar DPRD Wajo pada 15 September lalu, namun hingga kini, tanda-tanda penanganan di lapangan nihil.
"Sudah lebih dari 1 bulan setelah RDPU, sampai detik ini kami belum mendapati adanya upaya dari pihak terkait untuk turun ke lokasi tambang yang selama ini dikeluhkan oleh warga. Ini tentu menimbulkan tanda tanya besar, ada apa di balik semua ini?" ujar Irfan, Senin (20/10/2025).
Menurutnya, lambatnya respons pemerintah terhadap keluhan warga ini mengindikasikan adanya ketidakseriusan.
Jempol untuk Satpol PP, Kritik untuk Instansi Lain
Selain masalah tambang, PMII Wajo juga menyoroti persoalan kesemrawutan parkir di dalam Kota Sengkang yang kerap menjadi biang kemacetan. Irfan menegaskan, dalam isu ini pun, instansi berwenang belum menunjukkan langkah serius.
Meski demikian, PMII Wajo memberikan apresiasi khusus kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Wajo.
"Sampai saat ini, baru Satpol PP yang responsif dengan aspirasi kami terkait penertiban pedagang kaki lima yang berjualan di trotoar hingga badan jalan, bahkan kami sempat diundang untuk ikut mengawasi saat penertiban," lanjut Irfan.
Ia berharap upaya penertiban yang dilakukan Satpol PP bisa dimaksimalkan dan wajib didukung oleh semua pihak, seraya menyentil instansi lain untuk segera bergerak.
Ultimatum: Turun Aksi Kembali!
Melihat mandeknya penanganan isu tambang dan parkir, PMII Wajo memberikan ultimatum keras. Irfan menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam dan akan terus mengawal tuntutan yang telah di-RDP-kan sebulan lalu.
Ia juga mendesak kepada Anggota DPRD Wajo, khususnya komisi yang terkait dengan aspirasi PMII untuk lebih serius bekerja. Begitu pun dengan Anggota DPRD dari daerah pemilihan (Dapil) Tempe serta Dapil Sabbangparu-Pammana untuk ikut melibatkan diri dalam menyelesaikan persoalan yang dirasakan konstituennya.
"Jika belum juga ada upaya penyelesaian dari semua pihak terkait, maka kami akan turun aksi kembali. Kami akan kawal tuntutan ini sampai tuntas," tegas Irfan, memberikan sinyal bahwa massa PMII siap memadati jalanan Wajo lagi.
(Fhyr/IC)
