Opini, InilahCelebes.com - Isu klasik banjir tahunan di Kota Sengkang kembali mencuat, memicu diskusi publik mengenai solusi tata kota yang ideal. Sorotan tajam kini diarahkan pada dua PR utama yang "seharusnya" dikerjakan secara simultan: perbaikan sistem drainase oleh Pemerintah dan penertiban bangunan liar/ilegal oleh warga.
Sejumlah masyarakat Sengkang menilai, solusi penanggulangan banjir tidak akan efektif jika hanya mengandalkan salah satu pihak.
Pemerintah Diminta Prioritaskan Drainase Mayor
Saran utama ditujukan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Wajo agar segera memprioritaskan anggaran untuk perbaikan menyeluruh sistem drainase primer dan sekunder di pusat kota yang konon telah berulang kali meraih Piala Adipura ini.
Faktanya, banyak saluran utama di Sengkang yang sudah dangkal, sempit, dan terputus-putus. Pemerintah 'harus' segera melakukan normalisasi, pengerukan sedimen, dan pelebaran di titik-titik krusial. Proyek drainase tidak boleh hanya tambal sulam.
Sistem drainase yang buruk tidak hanya menyebabkan banjir saat hujan deras, tetapi juga menghambat aliran air dari permukiman (drainase tersier), membuat genangan berlangsung lama.
Warga "Harusnya" Bersikap Tertib dan Peduli
Di sisi lain, masyarakat juga didorong untuk menunjukkan kesadaran tata ruang yang lebih tinggi. Banyak pihak berharap warga yang memiliki bangunan atau konstruksi yang melanggar batas sungai, saluran, atau bahu jalan "harus" segera melakukan penertiban secara mandiri.
Pelanggaran Garis Sempadan Sungai (GSS) dan Drainase: Bangunan yang berdiri di atas saluran atau menutup akses pemeliharaan seringkali menjadi penyebab utama tersumbatnya aliran air.
Dampak Buruk: Kebiasaan membuang sampah sembarangan ke parit dan membangun tanpa Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang benar memperparah beban kerja drainase.
Pemerintah bisa saja membangun saluran sebesar apapun, tapi jika warga tetap menutup dan membuang sampah, hasilnya nihil. Kesadaran untuk 'menertibkan bangunan milik sendiri' tanpa harus digusur adalah kunci sukses tata kota.
Tantangan Kolaborasi: Mengubah Wacana Menjadi Aksi
Wacana bahwa Pemerintah "harus" memperbaiki infrastruktur dan Warga "harus" menertibkan diri kini menjadi seruan kolektif. Tantangannya adalah bagaimana mengubah harapan ini menjadi aksi nyata dan kolaborasi yang berkelanjutan.
Ke depan, diharapkan Pemerintah dapat bertindak tegas dalam penegakan aturan tata ruang, sementara warga bahu membahu mendukung program tersebut, demi mewujudkan Kota Sengkang yang bebas banjir dan tertata rapi.
#SengkangTertib #TataRuangWajo #SolusiBanjir
Penulis:
Firmansyah, Pimpinan Redaksi Media Inilahcelebes.com

