Jaga Kebersihan Gunung, Komunitas ‘Sahabat Alam’ Lakukan Ini

 


INILAHCELEBES.ID, GOWA - Ada yang berbeda dari Camping Day biasanya di Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Gowa. Daerah yang berada pada ketinggian 1.600 Mdpl tersebut.


Masih ingat dengan petuah ‘Jangan tinggalkan apapun selain jejak dan jangan ambil apapun selain gambar?’ Mungkin itu tidak berlaku bagi salah satu penggiat alam yang satu ini. Pasalnya di tengah-tengah kegiatan Camping Day yang dilakukan dari semua pendaki yang datang, ada 1 Camp yang menarik perhatian para penggiat alam yang ada disana.


Beberapa waktu lalu, dengan memasang beberapa banner dan bendera, tertulis jelas kalimat ‘Gunung Bukan Tempat Sampah’. Ternyata, hal itu, bukan hanya sekedar tulisan, mereka juga melaksanakan rehab alam, seperti aksi bersih dan penghijauan


Mereka adalah Sahabat Alam yang disingkat SALAM bersama komunitas sosial Gerakan Sahabat Rakyat (GEBRAK) dan disponsori oleh BOLANG Makassar. Aksi bersih yang mereka lakukan seperi mengambil sisa sampah yang disimpan oleh teman-teman penggiat alam lainnya, seperti sisa bungkusan mie instant, plastik roti, tali rapiah yang diikat di pohon, puntung rokok, dan lain-lain.


“Tidak hanya sisa sampah makanan, mereka juga menemukan beberapa botol minuman keras dan tutup kaleng Lem Fox. Ini membuktikan kelakuan buruk dari beberapa mereka yang mengatas namakan diri penggiat alam, karena alam bukan tempat mabuk-mabukan,” ungkap salah satu anggota Sahabat Alam, Fahrul.


Kantong sampah itu pun akan dibawa turun ke tempat pembuangan akhir di daerah Antang, Makassar.



Selain penghijauan, mereka juga melakukan kegiatan seperti penanaman bibit pohon yang dapat dimanfaatkan oleh teman-teman penggiat alam lainnya di beberapa titik, seperti tomat, lombok, rambutan, dan lain-lain.


“Tujuan kami melakukan aksi seperti itu karena kami melihat beberapa gunung di Indonesia, khususnya di wilayah Sulsel, di Lembanna itu sendiri, sudah mulai kotor dan banyaknya penggiat alam lain yang memangkas pohon-pohon kecil untuk mendirikan tendanya. Kami menyadari bahwa alam kita sudah mulai rusak dan tidak hijau lagi,” kata Koordinator Lapangan pada kegiatan tersebut, Fahrul.


“Harapan kami semoga teman-teman penggiat alam lainnya dapat menyadari bahwa gunung bukan tempat sampah dan tidak membabat pohon-pohon kecil,” lanjutnya.


Tidak hanya itu, salah satu warga yang melihat mereka membawa pulang kantong yang penuh dengan sampah, merasa salut. “Sudah banyak saya lihat pendaki naik ke gunung, tapi jarang sekali saya lihat pendaki yang membawa turun sampah-sampahnya dari gunung,” kata salah satu warga yang tidak disebutkan namanya.


"Mungkin pendaki yang lain harus mencontoh mereka,” lanjutnya.


Laporan: AN


Editor: Fhyr

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال