Bantuan Mentan Dijarah, Subairi: Ini Sangat Mencoreng Nama Baik Wajo

[caption id="attachment_8635" align="aligncenter" width="1600"] Mobil yang berisikan bantuan dari Menteri Pertanian yang diserbu warga[/caption]

INILAHCELEBES.ID, Wajo - Pimpinan Pondok Pesantren Al-Mukhlisin DDI Paria, Subairi menyesalkan aksi penjarahan bantuan sarana dan prasarana serta bantuan hewan ternak dari Kementerian Pertanian RI, di kawasan wisata Rumah Adat Atakkae Sengkang, Kabupaten Wajo, Rabu (06/03/2019).


Bantuan Kementerian Pertanian menjadi jarahan masyarakat sesaat setelah Menteri Pertanian (Mentan) RI meninggalkan lokasi. Mobil pengangkut bantuan yang terparkir di sebelah kanan lapangan dan bagian belakang dikerubuti masyarakat. Mereka langsung mengambil semua bantuan yang ada di mobil pengangkut.


“Sebetulnya tanda-tanda tersebut sudah ada sebelum acara dimulai. Saya rasa ini terjadi karena panitia tidak mempersiapkan acara ini dengan baik. Kok bisa bantuan Kementerian dijarah,” tutur Subairi.


Aksi penjarahan ini dirasa Subairi sangat mencoreng nama baik Kabupaten Wajo yang menjadi gudangnya pondok pesantren. Walaupun ia menyadari yang hadir tidak hanya masyarakat Wajo, tetap saja peristiwa tersebut terjadi di Kabupaten Wajo.


“Bantuan itu tidak dibagi-bagi, tapi diperebutkan orang. Siapa yang kuat, itu yang dapat banyak. Padahal bantuan itu sudah ada peruntukannya. Mengapa ini terjadi di kabupaten Wajo? Wajo ini terkenal masyarakatnya religius, Bupatinya juga religius. Saya sangat prihatin atas peristiwa ini,” sesal Subairi.


Baca juga: Mentan Bawa Bantuan ke Wajo, Belum Sampai ke Penerima Malah Dijarah


Menurut Subairi, pondok pesantren yang dipimpinnya, seharusnya menerima bantuan 500 bibit ayam kampung. Namun sampai berita ini dimuat, pihaknya belum menerima bantuan itu. Subairi sendiri sangat menyesalkan peristiwa tersebut.


“Saya ini sempat bicara langsung dengan Menteri Pertanian. Beliau mengamanatkan agar bantuan tersebut dijaga dengan baik. Bagaimana saya bisa menjaga amanah beliau, bantuannya saja tidak saya terima? Kepada bapak Menteri, saya mohon maaf. Saya tidak dapat menjaga amanah yang bapak berikan kepada saya,” ujar Subairi.


Sekedar diketahui, total bantuan yang disalurkan Mentan RI di Kabupaten Wajo sekitar 186 milliar rupiah. Nilai tersebut dalam bentuk sarana dan prasarana pertanian serta hewan ternak. Bantuan tersebut diperuntukkan untuk Kelompok Tani dari Kabupaten Soppeng, Sidrap, Pinrang, Bone dan Wajo.


Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Kementerian Pertanian maupun Pemerintah kabupaten Wajo terhadap aksi penjarahan tersebut. (Chal)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال