Sebut Banjir di Cempa Layak Dapat Rekor MURI, AMIWB Minta Pemerintah Pusat Beri Perhatian

[caption id="attachment_10498" align="aligncenter" width="786"] Suasana jalan poros di Cempa, Desa Pallawarukka, Kecamatan Pammana saat tergenang banjir (foto: dok)[/caption]

INILAHCELEBES.ID, Wajo - Banjir yang terus saja menggenangi ruas jalan poros Kabupaten Wajo-Bone di Cempa, Desa Pallawarukka, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo sangat dikeluhkan masyarakat.


Hal itu juga dikatakan oleh Ketua Aliansi Mahasiswa Indonesia Wajo Bersatu (AMIWB), Herianto Ardi. Menurutnya, setiap curah hujan tinggi, pasti jalan poros yang menghubungkan dua kabupaten ini tergenang banjir.


“Apalagi di saat sekarang ini, aktivitas mudik padat masyarakat yang ingin merayakan hari raya. Mereka terpaksa mengalami kendala karena melintasi jalan yang tiap tahun mengalami banjir musiman ini,” kata Ardi.


Melihat kondisi itu, dengan sedikit berkelakar, Ardi menyebut jalur tersebut layak mendapatkan rekor MURI. “Yah mungkin sudah bisa diberikan rekor MURI sebagai jalur pemecah rekor langganan banjir,” candanya.


Tidak hanya itu, untuk melewati jalur tersebut, pengendara motor harus merogoh kocek sebesar Rp 15ribu. Hal itu tentu membuat pengendara harus mengeluarkan biaya yang lebih besar dibanding hari-hari sebelumnya.


Atas kondisi itu, Ardi meminta Pemerintah Pusat melalui Menteri PUPRN agar memberikan perhatian khusus untuk jalan pusat tersebut.


“Karena ini sangat meresahkan warga yang ingin melintas. Kami juga berharap kepada anggota DPR RI Komisi V yang membidangi infrastruktur dan perhubungan untuk mendesak Kementerian PUPRN untuk segera memperbaiki jalan tersebut.


Ardi menuturkan, di Komisi V ada anggota DPR RI yang berasal dari Kabupaten Wajo, yakni H. Andi Iwan Aras. Ditegaskannya, AMIWB akan bersurat langsung ke Kementerian PUPRN dan Komisi V DPR RI.


Laporan: Firman

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال