INILAHCELEBES.COM, Bola - Panitia Pemilihan Anggota BPD Balielo, Kecamatan Bola, Kabupaten Wajo menanggapi tudingan sejumlah warga yang menyatakan panitia tidak transparan. Pemilihan Anggota BPD Balielo yang telah dilaksanakan pada Kamis (26/11/2020) lalu itu, juga dinilai memiliki banyak kejanggalan.
Menanggapi hal itu, panitia pelaksana pemilihan, melalui Sekretarisnya, Muh Iksarul Aswar membantah semua tudingan, termasuk yang ditujukan ke dirinya. Ia menanggapi tudingan Sabir terkait persoalan undangan yang ditujukan ke tokoh-tokoh masyarakat untuk menghadiri Pemilihan Anggota BPD Balielo.
"Kita masing-masing panitia sibuk bagi tugas pada saat pra pemilihan. Persoalan undangan itu saya tugaskan kepada panitia anggota yang bakal memilih, menentukan, dan membagikan siapa-siapa tokoh masyarakat yang layak diundang atau ikut serta dalam pemilihan ini," kata Iksarul, Rabu (2/12/2020).
"Saya bersama ketua panitia menyampaikan ke panitia anggota bahwa 50 undangan yang diACCkan dengan alasan Covid, demi menghindari kerumunan massa. Hal ini termuat berdasarkan hasil keputusan rapat sosialisasi tentang mekanisme pemilihan BPD," lanjutnya.
Iksarul menuturkan, undangan itu ditujukan kepada Ketua RT/RW maupun tokoh agama, dan lain-lain, yang telah disepakati merata di setiap RT, bukan setiap dusun yang tidak merata seperti ditudingkan sejumlah warga yang keberatan dengan proses pemilihan itu.
"Di Balielo ada 2 dusun, Lamangiso dan Kading. Di setiap RT masing-masing, ada warganya lebih padat dibandingkan RT lain, sehingga memang undangan yang dibagikan oleh panitia ke masyarakat pun lebih menonjol karena dari segi kepadatan warga RT," kata Iksarul.
Lebih lanjut, kata Iksarul, pada saat hari pemilihan, pendamping dari Dinas PMD Kabupaten Wajo memberikan arahan yang jelas dan spesifik terkait aturan, mekanisme, dan prosedur pemilihan BPD. Saat itu, salah satu calon Anggota BPD, Agussalim, mengajukan pertanyaan terkait ketidaktransparannya diadakannya pemilihan BPD dan undangan yang tidak merata. Pertanyaan tersebut langsung direspon ulang oleh pendamping dari Dinas PMD secara detail dan ditambah arahan dari Kades Balielo.
"Karena waktu begitu singkat, sehingga pemilihan tersebut tetap dilanjutkan. Namun, salah seorang calon BPD, Muliyadi mengkritik lagi, bahkan ia tidak terima semua yang sudah dijelaskan. Ia menginginkan semua warga ikut memilih meski tak memiliki undangan, sementara aturan tidak seperti itu. Tidak semuanya masyarakat berhak menentukan hak suaranya karena kita tetap memperhatikan protokol kesehatan," beber Iksarul.
Selaku sekretaris panitia, Iksarul mengaku tidak terima atas tudingan calon Anggota BPD yang kalah, yang menuding tidak transparannya pemilihan BPD tersebut.
"Padahal salah satu dari calon yang sudah kalah tersebut, selalu bertanya melalui sosmed ke saya dan bahkan menghubungi saya pada saat malam hari sebelum pemilihan BPD. Atas dasar itukah saja langsung mau mengatakan kami tidak transparan?" pungkasnya. (Red)
Editor: Hrd