Petani di Wajo Menjerit, Terancam Merugi Rp340 Miliar

Lahan persawahan milik warga yang terendam banjir
INILAHCELEBES.com, WAJO - Petani padi di Kabupaten Wajo menjerit. Nampaknya mereka harus gigit jari.

Pasalnya, lahan persawahan milik petani masih terus terendam sejak hari Sabtu (28/08/21) hingga saat ini.

Hal itu disebabkan tingginya curah hujan yang melanda Kabupaten Wajo. Ditambah banjir kiriman dari kabupaten tetangga, seperti Kabupaten Sidrap dan Soppeng, menyebabkan meluapnya Sungai Walennae dan Cenranae.

Akibatnya, sekitar 15.000 hektare lahan sawah di Wajo yang siap panen ikut terendam. Petani pun terancam gagal panen.

Jika gagal panen terjadi, Kabupaten Wajo bakal mengalami kerugian diperkirakan mencapai Rp340 miliar.

Bupati Wajo, Amran Mahmud saat mendatangi sejumlah titik banjir di Kecamatan Sabbangparu
Bupati Wajo, Amran Mahmud saat mendatangi langsung lokasi banjir di Kecamatan Sabbangparu, menuturkan hal senada.

"Ini baru sektor persawahan saja. Belum tanaman lain dan lahan tambak sekitar 14ribu ha yang ada di pesisir laut. Kerugian masih akan terus bertambah," ujarnya, Minggu (29/08/21).

Menurutnya, banjir kali ini karena bertemunya air pasang dengan curah hujan yang cukup tinggi dan berlangsun lama sehingga menyebabkan air tidak terkendali.

Termasuk banjir yang terjadi di Kecamatan Sabbangparu yang diperparah dengan adanya banjir kiriman dari Kabupaten Soppeng.

Diketahui, berdasarkan data per 29 Agustus, banjir yang melanda Kabupaten Wajo menyebabkan 11 kecamatan terendam yang mencakup 50 desa dan kelurahan. (Fhyr)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال