INILAHCELEBES.com,
WAJO - Bupati Wajo, Amran Mahmud meminta agar petani mengubah mindset dalam
pengolahan lahan pertanian. Menurutnya, saat ini potensi lahan pertanian di
Kabupaten Wajo masih banyak dikelola secara konvensional sehingga belum
memberikan hasil maksimal.Bupati Wajo, Amran Mahmud saat berbicara di hadapan sejumlah pengurus KTNA
Amran menuturkan, lahan pertanian di Kabupaten Wajo cukup
luas. Lahan persawahan seluas 101.669 hektare dan lahan perkebunan seluas
14.200 hektare. Sementara potensi peternakan sapi sebanyak 133.539 ekor sapi.
Hal itu diungkapkannya pada sarasehan pertanian bertema “Kebijakan
Pemerintah Kabupaten Wajo terhadap Pembangunan Pertanian" yang digelar oleh
Kontak Tani Nasional Andalan (KTNA) Kabupaten Wajo di Ruang Pola Kantor Bupati
Wajo, Jum'at (15/10/21).
“Pemkab Wajo terus berupaya meningkatkan produktivitas
sektor pertanian. Salah satunya dengan menggiatkan pengembangan Sistem
Pertanian Terpadu (Integrated Farming System) di berbagai wilayah dalam
kabupaten Wajo," ujar Amran.
Dijelaskannya, pertanian terpadu merupakan sistem yang
menggabungkan antara pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dan ilmu
lainnya yang terkait dengan pertanian dalam satu lahan.
Sistem tersebut diharapkan sebagai solusi alternatif dalam
peningkatan produktifitas lahan, program pembangunan, dan konservasi lingkungan
serta pengembangan desa yang berlangsung secara terpadu.
"Harapan kita ke depan, kebijakan pembangunan pertanian
terpadu yang kita kembangkan ini pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan
petani kita," harap Amran.
Kegiatan Sarasehan ini dihadiri Kadis Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Wajo, Ashar, Kepala Cabang Bank Mandiri Sengkang,
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Wajo, dan para Pengurus
Kecamatan. (Red)
Editor: Hrd