INILAHCELEBES.COM, SENGKANG - Demonstrasi yang digelar oleh Aliansi Mahasiswa Wajo di depan gedung DPRD Wajo, Senin (11/04/22) sempat memanas dan akhirnya ricuh.
Massa aksi yang berorasi meminta Ketua DPRD Kabupaten Wajo, Andi Muhammad Alauddin Palaguna untuk hadir menerima langsung 5 poin aspirasi yang mereka bawakan.
Sekitar satu jam massa aksi berorasi, Ketua DPRD Wajo tak kunjung hadir. Hal ini memicu kemarahan demonstran.
"Jika memang Ketua DPRD adalah seorang laki-laki, harus keluar untuk menemui massa aksi. Karena kita sudah tegaskan bahwa kita tidak akan menerima siapapun kecuali Ketua DPRD," tegas Presiden AMIWB, Syaifullah.
Sementara itu, Jenderal Lapangan, Wahyudi mengancam, jika Ketua DPRD Wajo tak kunjung datang, maka massa aksi akan menduduki kantor DPRD Wajo.
Dalam komandonya, dia memerintahkan massa aksi untuk memasuki ruang paripurna DPRD.
Ketegangan terjadi saat massa aksi yang berupaya menduduki ruang paripurna dihalangi oleh petugas kepolisian dari Polres Wajo yang mengamankan jalannya aksi. Aksi saling dorong pun terjadi antara kepolisian dan massa aksi.
"Bapak kepolisian, ini parlemen, ini rumah rakyat. Izinkan masyarakat, mahasiswa, dan pemuda masuk ke dalam. Ini tempat masyarakat. Kenapa dihalangi masuk," seru Wahyudi.
Setelah kedua belah pihak melakukam mediasi, ketegangan pun dapat direda. Massa aksi akhirnya diizinkan masuk ke ruang paripurna DPRD Wajo.
Di ruang paripurna DPRD Wajo, massa aksi diterima Ketua DPRD Wajo, Andi Muhammad Alauddin Palaguna bersama sejumlah Anggota DPRD penerima aspirasi saat itu. Ketua DPRD Wajo menuturkan, pihaknya mengapresiasi aspirasi yang disampaikan oleh pembawa aspirasi.
"Kami selaku wakil rakyat sangat mengapresiasi aspirasi adik-adik. Insyaallah semua tuntutan yang disampaikan pada aspirasi kali ini, akan kami tindaklanjuti. Saya sendiri yang akan membawa aspirasi adik-adik ke Jakarta untuk dibahas di DPR RI," kata Andi Alauddin. (Adv)