Kampanyekan Perlindungan Anak, Bupati Wajo Sebut Pernikahan Usia Dini Masih Tinggi


Inilahcelebes.com, Wajo - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo terus menunjukkan komitmennya dalam upaya perlindungan terhadap anak. Melalui kampanye yang digelar secara terbuka, Pemkab Wajo mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih peduli dan aktif dalam menjaga hak-hak anak, terutama dalam menekan angka pernikahan usia dini yang masih tinggi di wilayah tersebut.

Kampanye yang dilaksanakan dalam rangkaian peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ini dilaksanakan di Lapangan Merdeka, Sengkang, Kabupaten Wajo, Kamis (7/8/25).

Kegiatan tersebut diisi dengan berbagai kegiatan edukatif dan partisipatif yang melibatkan pelajar, guru, tokoh masyarakat, organisasi pemerhati anak, seperti Pusat PATBM Wajo dan Save The Children, serta jajaran Forkopimda dan sejumlah OPD terkait.

Bupati Wajo, Andi Rosman, dalam sambutannya menyampaikan keprihatinannya atas masih tingginya angka pernikahan usia dini di Kabupaten Wajo. Ia menegaskan bahwa pernikahan dini merupakan bentuk pelanggaran hak anak dan berdampak besar terhadap masa depan mereka, baik dari sisi pendidikan, kesehatan, maupun kesejahteraan ekonomi.

“Pernikahan usia dini masih menjadi tantangan besar bagi kita semua. Anak-anak kita seharusnya mendapatkan hak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik, bukan dipaksa menjalani kehidupan rumah tangga sebelum waktunya,” ujar Andi Rosman.

Olehnya itu, ia sangat mendukung ungkapan "Massikola Jolo, Majjama Jolo, Nappa Botting (Sekolah dulu, Bekerja dulu, kemudian Menikah).

"Tiga pernyataan ini menunjukkan bahwa kita berusaha bagaimana anak kita mendapatkan pendidikan dulu, setelah itu mendapatkan pekerjaan, baru selanjutnya lanjut berumah tangga," terangnya.

"Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya mengajak kepada semua pihak bagaimana kita berbuat yang terbaik untuk anak-anak kita sebagai generasi pelanjut, termasuk upaya-upaya perlindungan anak," ajaknya.


Pihak-pihak yang dimaksud oleh Bupati Wajo, antara lain, pertama peran orang tua, mengingat saat ini terkadang peran orang tua tergantikan oleh handphone (HP). Terkadang anak menjadikan HP sebagai tempat curhat, sehingga orang tua diharapkan lebih peduli terhadap anaknya.

Kedua, peningkatan peran sekolah, yang sangat dibutuhkan agar anak-anak betul-betul mendapatkan layanan pendidikan. 

"Ketiga, adalah peran pemerintah dan lembaga terkait. Tadi saya mendengarkan 14 pernyataan yang dibacakan oleh perwakilan anak terkait harapan ke pemerintah daerah. Tentunya memang tugas pemerintah daerah memberikan sesuatu yang lebih kepada anak-anak kita. Pemda akan selalu berusaha maksimal untuk anak-anak," lanjut Andi Rosman.

Keempat, peran aktif masyarakat sendiri. Ini yang sangat dibutuhkan. Artinya bahwa masyarakat tidak bisa terlalu cuek dengan kehidupan anak-anak, terutama yang terjadi di sekitar kita.

Melalui kampanye ini, Pemkab Wajo berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya perlindungan terhadap anak sebagai investasi masa depan bangsa. 

Pemerintah juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mewujudkan Wajo sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA), di mana anak-anak merasa aman, dihargai, dan dilindungi. (Adv)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال