​Penjelasan Asnawi Soal Hierarki Kapten Timnas: Jika Paham Bola, Tidak Perlu Dibahas!

Asnawi Mangkualam, kapten Timnas Indonesia. foto: instagram @asnawi_bhr

​Jakarta, InilahCelebes.com - Diskusi mengenai ban kapten Timnas Indonesia saat laga tandang melawan China di Kualifikasi Piala Dunia 2026 kembali mencuat. Asnawi Mangkualam memberikan klarifikasi mendalam mengenai mekanisme pemilihan pemimpin di lapangan, sekaligus meluruskan anggapan keliru mengenai adanya keretakan di ruang ganti.

​Isu ini bermula dari pernyataan anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, yang menyebut perubahan pemegang ban kapten dari Jay Idzes ke Asnawi Mangkualam pada laga tersebut sebagai indikasi masalah internal.

​"Kalau tidak ada masalah ruang ganti, tidak mungkin Jay Idzes diganti jadi kapten," ujar Arya, dikutip dari bola.com.

​Mekanisme First Captain dan Vice Captain
​Menanggapi hal tersebut, Asnawi menjelaskan bahwa struktur kepemimpinan dalam tim sebenarnya sudah ditentukan secara jelas melalui diskusi terbuka antara pemain senior dan pelatih Shin Tae-yong. Ia menegaskan bahwa dalam sepak bola, terdapat urutan prioritas yang logis.

​Asnawi membeberkan bahwa penetapan status kapten utama (first captain) dan wakil kapten (vice captain) telah disepakati sebelum pertandingan.

​"Waktu itu setelah makan malam saya mengajak Jay, Sandy Walsh Thom Haye, Ridho untuk membahas soal kapten ini ke pelatih siapa first captain dan vice. Ketika itu Coach Shin tetap mempercayakan first captain ke saya dan Jay sebagai vice," tulis Asnawi melalui akun Instagram pribadinya.

Asnawi Mangkualam, kapten Timnas Indonesia. foto: instagram @asnawi_bhr

​Aturan Standar: Kapten Utama Bermain, Ban Kapten Kembali
​Pemain Port FC ini menekankan bahwa dalam aturan tidak tertulis sepak bola, jika kapten utama diturunkan sebagai starter, otomatis ban kapten akan kembali padanya, meskipun di laga sebelumnya diemban oleh wakil kapten. Hal ini adalah prosedur standar manajemen tim, bukan indikasi konflik.

​"Dan di sini jelas dan bisa ditanyakan juga ke semua pemain yang saya sebutkan di atas. Saya rasa masalah ini jika paham bola tidak perlu dibahas karena memang jelas alurnya seperti itu. Ketika first captain bermain tetap akan memakai ban kapten. Tetapi jika tidak bermain diberikan ke vice captain. Kenapa seakan-akan saya selalu disudutkan di permasalahan ini," lanjutnya.

​Validitas Informasi Dipertanyakan
​Asnawi menyayangkan adanya kesimpulan yang diambil tanpa pemahaman utuh mengenai situasi teknis di lapangan maupun di ruang ganti, terlebih dari pihak yang tidak berada di lokasi kejadian.

​"Ini asal ngomong atau bagaimana? Tolong jelasin Je (Jeje), biar bapak ini mengerti bagaimana. Tidak ada di lokasi, tapi klarifikasi seakan-akan benar adanya. Coba di publik, siapa yang memberitahu bapak perihal kapten itu? Apakah pelatih, pemain, atau ofisial? Tolong sampaikan biar tidak menjadi bola liar di publik," tegas Asnawi, seperti yang dikutip dari bola.com, Kamis (11/12/2025).

​Sikap Profesionalisme Pemain
​Menutup penjelasannya, Asnawi menunjukkan sikap profesional sebagai atlet. Ia menegaskan bahwa jabatan kapten bukanlah soal ego, melainkan kepercayaan pelatih yang disesuaikan dengan performa. Ia bahkan mengaku siap menyerahkan posisi tersebut jika memang performanya dinilai menurun.

​"Kalau memang perkataan bapak itu benar, Jay sudah ditentukan sebagai first captain melawan china please let me know who telling you? Jika saya diberikan kepercayaan saya bangga. Tapi ketika diberikan yang jauh lebih baik saya ikhlas. dan itu sudah lama saya berniat untuk memberikan ke yang lain. Alasan saya ingin memberikan ke yang lain karena that time saya rasa performa saya menurun dan ada yang lebih pantas," pungkasnya. (Red)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال