Garda Bangsa dan PKB Sulsel Harapkan Kitab Kuning Jadi Khazanah Pesantren

INILAHCELEBES.ID, PINRANG – Sekjen Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa, Nasaruddin Kholil menyampaikan tujuan Musabaqah Kitab Kuning (MKK) dalam menjaga dan melestarikan tradisi kajian kitab kuning yang telah lama mengakar kuat di pesantren hampir di seluruh wilayah Indonesia.


Hal itu diungkapkannya saat pelaksanaan Musabaqah Kitab Kuning (MKK) yang dipusatkan di Pondok Pesantren Ittihadu al Usrati Wal Jama’ah DDI Lerang-Lerang, Kabupaten Pinrang, Jumat (19/5).




[caption id="attachment_973" align="aligncenter" width="1024"] Ketua PKB Sulsel, Azhar Arsyad saat menghadiri pembukaan MKK di Pinrang[/caption]

Kegiatan yang diikuti oleh puluhan pesantren se-Sulselbar ini memperlombakan dua jenis kitab, yakni kitab Ihya Ulumuddin karya Imam al-Ghazali dan kitab Alfiyah Ibn Malik.


Ia berharap MKK bisa mengukuhkan kembali kesadaran generasi muda tentang pentingnya Kitab Kuning sebagai khazanah ilmu pengetahuan Islam dan pesantren.


“Kitab Kuning ini penting dipahami dan digeluti, di tengah mengerasnya pemahamaan tekstual yang cenderung literal. Sehingga kitab kuning menjadi basis pengetahuan pesantren dalam mengetengahkan Islam Moderat,” jelasnya.


Sementara itu, ketua Garda Bangsa Sulsel, Zulfikar Limolang menyampaikan MKK yang digelar kali kedua ini telah mengalami peningkatan jumlah peserta dan pesantren.


“MKK ini untuk melestarikan tradisi intelektual pesantren memotivasi para santri untuk meningkatkan kemampuan membaca kitab kuning dan melakukan syi’ar kepada publik. Tahun ini jumlah peserta naik dua kali lipat,” kata Zulfikar.


Ketua PKB Sulsel, Azhar Arsyad saat memberi sambutan, juga sependapat menjadikan Kitab kuning sebagai rujukan keilmuan di pesantren yang turut membentuk pemahaman keagamaan moderat di kalangan pesantren.


“Khazanah keilmuan pesantren terbukti telah menjadi benteng terkokoh dalam menjaga NKRI dan mendorong pemimpin dan profesional dari kalangan pesantren,” beber Azhar.


Kegiatan yang akan dihelat dua hari tersebut, mengundang sejumlah dewan juri dari kalangan ahli tata bahasa Arab, ulama dan kiai, agenda tahunan tersebut dibawah kendali Ketua DKC Garda Bangsa Pinrang, Andi Mulki Fahrul. (Rls)


Editor: Firman

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال