Sikap Tegas Kapolri Soal Organisasi Pengusung Khilafah

Jakarta -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan tentang organisasi-organisasi transnasional yang berbahaya. Menurutnya, organisasi-organisasi tersebut tidak pernah ikut berjuang mendirikan negara Indonesia.




[caption id="attachment_775" align="alignleft" width="300"] Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian (Foto: NU Online)[/caption]

“Datang, masuk ke sini belakangan mau ngacak-ngacak dan bahkan nanti bisa berbahaya merobohkan negara. Ini harus kita lawan,” tegas Tito di hadapan peserta dan undangan Kongres ke-3 Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu (3/5).


Dikutip dari NU Online, ia mencontohkan organisasi yang berbahaya, yaitu seperti organisasi yang mengusung ideologi khilafah. Menurutnya, kalau organisasi pengusung khilafah ini dibiarkan, maka gejolak akan terjadi di berbagai daerah.


“Kalau terjadi gejolak, terjadi pemisahan, NKRI tumbang, maka apapun risikonya tidak boleh terjadi,” katanya bersemanagat.


Dalam menghadang organisasi seperti pengusung khilafah, Tito telah memerintahkan kepada jajaran Polri untuk membendung dan bergandengan tangan dengan salah satu organisasi yang menjadi pendiri negara, seperti NU.


“NU adalah kawan kita yang terbaik. NU adalah kawan yang paling setia. Kita akan bersama sama menghadapi mereka,” ungkapnya.


Hadir pada acara Kongres ini, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, Wakil Ketua Umum PBNU H. Maksum Mahfudz, KH Nur Muhammad Iskandar, Ketua PSNU Pagar Nusa Ajengan Mimih Haeruman, dan segenap pengurus PBNU. (*)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال