Dua Tokoh PKB Merasa Sangat Kehilangan atas Wafatnya Daeng Pudding

[caption id="attachment_3287" align="aligncenter" width="648"] Salah satu tokoh pendiri PKB, Andi Muawiyah Ramli (kiri) dan Ketua DPC PKB Wajo, Sumardi Arifin (kanan)[/caption]
INILAHCELEBES.ID, WAJO – Wafatnya Arifuddin yang akrab dengan panggilan Daeng Pudding ini, Selasa (7/11) lalu, juga meninggalkan duka yang mendalam bagi dua tokoh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Ketua DPC PKB Wajo, Sumardi Arifin merasa sangat kehilangan. Menurutnya, Dg. Pudding merupakan sosok yang sangat peduli terhadap kadernya.

“Termasuk saya, banyak belajar dari beliau tentang berorganisasi mulai PMII, Ansor hingga di PKB. Sampai akhir hayatnya masih tetap penuh perhatian terhadap PKB dan setiap saat selalu memberi nasihat dan arahan dalam hal politik untuk kemashlahatan dan kebaikan ummat,” tutur Fa Songkok Tanre, sapaan akrab Sumardi.

Fa Songkok Tanre menuturkan, sebagai adik dari Dg. Pudding, dirinya merasa sangat terpukul atas kepergian almarhum.

“Saya sudah bersama dengan almarhum sejak saya sekolah di Madrasah Aliyah As'adiyah hingga saya kuliah. Bahkan sampai saya menikah, masih serumah dengan beliau. Kami berdua sama-sama di berbagai organisasi, baik di As’diyah maupun di NU dan PKB,” ungkap anggota DPRD Wajo ini.

Tidak hanya itu, salah satu tokoh pendiri PKB, Andi Muawiyah Ramli (Amure) mengatakan turut berduka atas wafatnya sosok Arifuddin. Menurutnya, Dg. Pudding dikenal sangat dekat dengan siapa saja.

“Pak Arifuddin itu adalah sosok yang peduli dengan siapa saja, baik itu kadernya, teman organisasi, dan semuanya. Komitmennya di organisasi juga tidak diragukan lagi. Tentu kita semua merasa kehilangan dan bersedih,” kata Amure yang juga calon anggota DPR RI ini.

Laporan: Firman

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال