Jalanan Desanya Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Desa Wecudai Pammana Tanam Puluhan Pohon Pisang

[caption id="attachment_3217" align="aligncenter" width="851"] Pohon pisang yang ditanam warga Desa Wecudai sebagai bentuk protes terhadap kondisi jalanan di daerah itu[/caption]

INILAHCELEBES.ID, WAJO – Sejumlah warga Desa Wecudai Kecamatan Pammana melakukan aksi menanam pohon pisang di sepanjang jalanan di desa mereka. Aksi itu sebagai bentuk protes warga terhadap kondisi jalanan yang tak kunjung diperbaiki.


Aksi itu bukannya tanpa alasan. Pasalnya, jalanan merupakan akses penghubung antara Kecamatan Sabbangparu dan Kecamatan Pammana itu sudah dalam kondisi rusak parah.


Dari pengakuan warga, jalanan yang berbatu dan berlubang itu terkadang menjadi licin dan berlumpur saat hujan turun. Hal ini dianggap membahayakan keselamatan warga saat melintas di jalan itu karena berpotensi menyebabkan kecelakaan bagi pengendara.


Sejumlah warga setempat meminta kepada pihak terkait agar segera melakukan tindakan perbaikan jalan tersebut. Tak hanya orang dewasa, terkadang anak sekolahpun jadi korbannya. Seperti yang diungkapkan Modding, yang setiap hari melewati jalan itu.


“Kami meminta perbaikan jalan, soalnya jalannya sudah lama begini terus. Kadang ada kecelakaan karena jalannya licin kalau hujan turun,” harapnya.


Tidak hanya sekedar menanam pohon pisang, warga setempat juga meletakkan kardus bekas di pohon pisang yang diberi sejumlah tulisan, seperti “Tepati Janjimu, pak Bupati Wajo” dan “Bupati Wajo, Kami Butuh Janjimu”.




[caption id="attachment_3218" align="aligncenter" width="882"] Ferdi, Kepala Desa Wecudai saat dikonfirmasi wartawan[/caption]

Sementara, Kepala Desa Wecudai, Ferdi menuturkan, hal itu sudah lama diajukan namun tidak ada realisasi. Selaku penanggung jawab pemerintah di desanya, dirinya pun merasa kaget dengan adanya aksi itu.


“Itu mungkin merupakan bentuk penyaluran aspirasi warga ke pemerintah. Warga menginginkan agar jalan itu bisa cepat terealisasi sesuai dengan program pemerintah yang sudah lama dicanangkan itu,” tuturnya.


Ferdi menambahkan, pihaknya telah menyampaikan kepada pemerintah kecamatan Pammana. Setelah mengklarifikasi kepada Kepala Dinas PU, pemerintah kecamatan mengungkapkan jalan itu telah dimasukkan ke dalam DAK 2018.


Dituturkan Ferdi, kondisi jalan di Desa Wecudai itu, termasuk salah satu jalan yang mengalami rusak terparah. Apalagi, menurutnya, jalanan itu dibangun sekitar tahun 1980an dan baru sekali dilakukan pemeliharaan. Itupun hanya bertahan 1-2 bulan dan kembali rusak. (*)



Editor: Firman

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال