Beri Solusi Tanggap Bencana, BNPB Bakal Terapkan SMAB di Wajo



INILAHCELEBES.ID, WAJO - Menyikapi bencana yang sering terjadi di Indonesia, utamanya yang menimpa sekolah/madrasah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana menerapkan Sekolah/Madrasah Aman Bencana (SMAB).

Untuk keperluan itu, BNPB menggelar Workshop persiapan Penerapan SMAB pada lima kabupaten di Indonesia, salah satunya yang digelar di gedung PKK, jalan Jend. Ahmad Yani, Sengkang, Kabupaten Wajo, Jumat (3/8/2018).

Dalam workshop itu yang bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo, dihadiri berbagai stakeholder di Kabupaten Wajo.

Kepala BPBD Wajo, H. Alamsyah memaparkan, letak bangsa Indonesia secara geografis, terletak antara lempeng tektonik Australia dan Asia yang sangat berpengaruh pada beberapa kejadian bencana, seperti gempa bumi dan gunung merapi.



Khusus di Kabupaten Wajo, bencana yang sering terjadi adalah banjir akibat luapan air danau dan sungai. Hal tersebut berdampak bagi wilayah di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS).

"Berbicara DAS, di Wajo ada 2 DAS, yaitu DAS Bila dan DAS Walannae yang dampaknya longsor dan banjir. Kejadian banjir baru-baru ini termasuk kejadian yang luar biasa yang baru terjadi kembali selama kurun waktu lima tahun terakhir karena ada daerah yang kedalaman air mencapai 4 meter, padahal sebelumnya hanya 2 meter," papar Alamsyah.

Dia menambahkan, jumlah sekolah di 7 kecamatan yang terdampak banjir, ada sekitar 69 sekolah yang terdampak. Banyak sekolah yang tidak sempat menyelematkan barang milik sekolah karena banjir terjadi saat hari libur. Hal itulah yang mendorong BPBD Wajo untuk mendukung penerapan SMAB.

"Dalam 69 sekolah itu, kita tidak hanya sekedar memberikan data. Tapi kita juga berusaha memberikan solusi," lanjutnya.

Rencananya, akan ada sekolah yang didesain untuk menghadapi banjir. Bahkan saat ini, telah ada rencana pengadaan kesekretariatan bersama antara BNPB dan Kementerian Pendidikan.

"Kita sudah diminta membuat proposal untuk membentuk sekolah untuk kepentingan tersebut. Jadi tidak lagi mesti menggunakan dana BOS," pungkasnya.

Workshop yang didanai BNPB ini, selain di Kabupaten Wajo Sulsel, juga digelar di Kota Kupang Propinsi Nusa Tenggara Timur, Kota Palangkaraya Propinsi Kalimantan Tengah, Kota Palu Propinsi Sulawesi Tengah, dan Kabupaten Solok Selatan Propinsi Sumatera Barat.

Laporan: Firman

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال