Pengamat Politik: Jarang Anggota DPRD yang Mau Dialog Bertema Korupsi



INILAHCELEBES.ID, Makassar - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wajo memenuhi undangan Himpunan Pelajar Mahasiswa Wajo (Hipermawa) dalam dialog publik dengan tema "Korupsi Berjamaah di Parlemen, Apakah Penghianatan Terhadap Rakyat?", Senin (24/9/2018).

Kegiatan tersebut diselenggarakan di gedung LPTQ Jl. Talasalapang Kota Makassar. Dialog publik yang digagas oleh tiga komisariat Hipermawa yakni Bola, Tanasitolo, dan Keera ini menghadirkan empat narasumber, yakni pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN Alauddin) Makassar Dr. Firdaus Muhammad, Koordinator Forum Komunikasi Lintas NGO Sulawesi Djusman AR, Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia Akil Rahman, dan Anggota DPRD Wajo Andi Gusti Makkarodda, serta Herianto Ardi selaku moderator.



Dalam dialog tersebut, Firdaus membenarkan pendapat aktivis Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia yang menyatakan bahwa sangat jarang DPRD yang mau mengutus apalagi menghadiri kegiatan dialog yang bertema korupsi, apalagi malam ini dialognya fokus pada korupsi di DPRD.

Lebih lanjut ia menyampaikan, ke depannya mahasiswa harus ambil bagian melakukan identifikasi terhadap para calon anggota legislatif yang punya kapasitas dan memiliki rekam jejak yang bersih. Mahasiswa harus menyampaikan kepada publik supaya terpilih anggota DPRD yang bersih dari prilaku korupsi demi baiknya pemerintahan.



Sementara itu, Andi Gusti Makkarodda yang hadir mewakili ketua DPRD Wajo, menyatakan jika menghadiri dialog bertema korupsi memiliki beban tersendiri karena tidak jaminan penyelenggaraan pemerintahan tidak korupsi.

"Hadir bicara masalah korupsi mewakili DPRD Wajo bukanlah beban bagi saya karena yang kami lakukan masih dalam rel, tidak ada praktik politik di DPRD yang menjepit-jepit Pemda sehingga Pemda harus menyuap seperti yang terjadi di Malang. Walau sebelumnya saya pernah aktif bersama pegiat anti korupsi, namun itu tidaklah menjamin tidak terjerat kasus korupsi. Dalam mengelolah pemerintahan sekarang, tidaklah cukup dengan berbuat baik namun wajib berbuat benar sesuai undang-undang. Jika tidak benar, maka pasti terjerat kasus korupsi," papar pria yang akrab disapa AGM.

Di penghujung dialog, AGM mengajak para mahasiswa Wajo untuk turun melakukan dialog yang sama di kecamatan masing-masing supaya lahir anggota DPRD yang bersih dari perilaku korupsi dan bisa memperjuangkan masyarakat Wajo.

(Advertorial Humas dan Protokoler DPRD Wajo)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال