Lantik PWNU Sulsel, KH Miftahul Akhyar: NU Tetap Berdiri Sampai Kiamat



INILAHCELEBES.ID, Makassar - Pjs Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftahul Akhyar membaiat (melantik) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulsel masa khidmat 2018-2023, dengan Rais Syuriah AGH Sanusi Baco dan Ketua Umum KH Hamzah Harun Ar-Rasyid di Makassar, Sabtu (02/02/2019) malam.

Sebelumnya, kegiatan ini diawali dengan Lagu Indonesia Raya, Sholawat Badar, dan lagu Ya Ahlal Wathon. Acara pelantikan ini dihadiri lebih ribuan Nahdhliyin di Makassar.

Dalam kesempatan tersebut, Pjs Rais Aam PBNU, KH Miftahul Akhyar mengatakan pelantikan ini merupakan Surat Keputusan dari para Waliyullah karena NU merupakan produk sejarah dari para waliyullah yang berjuang berabad-abad sebelumnya.
"Ini SK para Auliayaa, insya Allah NU akan tetap berdiri sampai akhir kiamat," tegas mantan Rais Syuriah PWNU Jawa Timur tersebut.

Selain menjelaskan terkait problematika ekonomi yang dihadapi warga negara Indonesia dan warga Nahdliyin yang masih didominasi oleh oligarkhi ekonomi tertentu, iapun berharap agar nantinya PWNU Sulsel bisa melahirkan program yang handal dan bisa bermanfaat untuk negara dan NU Sulsel.
"Pengurus ini semoga bisa memberikan program yang baik untuk semua umat," harapnya.

Ketua yang baru dilantik, KH Hamzah Harun mengatakan, NU saat ini mengalami tantangan zaman yang berat, di antaranya gerakan Islam transnasional dan pergulatan ideologi-ideologi global.
"Tantangan itu harus direspon dengan penuh semangat," sebutnya.

Untuk menopang hal itu, KH Hamzah Harun akan memprioritaskan penguatan sumber daya manusia (SDM). SDM NU sangat besar di Sulsel terdiri dari berbagai unsur seperti ulama, akademisi, sosial dan lainnya namun sejauh ini kader-kader yang ada belum terkelola dengan baik.
"Kami ingin melakukan penguatan sumber daya manusia," tandas Dosen Fakultas Tarbiyah UIN Alauddin tersebut.

Dalam kegiatan itu, turut hadir di antaranya, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Kamaruddin Amin, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Kepala Kantor Agama Provinsi Sulsel Anwar Abu Bakar, Rektor UNM Husain Syam, Rektor UIN Musafir Pababari, Rektor UIM Majdah Arifin Numang, dan mantan Rektor UMI, Masrurah Muchtar. (rls)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال