Dituding Tak Beretika dan Iri Hati, Camat Takkalalla: Itu Tak Sesuai Fakta

Camat Takkalalla, Sandi Borahima memberikan keterangan persnya kepada sejumlah awak media
INILAHCELEBES.COM, Wajo - Camat Takkalalla, Kabupaten Wajo, Sandi Borahima angkat bicara terkait pemberitaan di salah satu media online yang menyebutkan dirinya tak memiliki etika dan iri hati.

Dalam keterangan persnya, Sandi membantah tudingan yang ditujukan kepada dirinya itu. Dia bahkan mengaku tidak tahu menahu adanya berita yang dinilainya merugikan dirinya, baik secara pribadi maupun secara kelembagaan.

"Saya tidak tahu ternyata saya diberitakan. Saya baru tahu berita itu setelah ada beberapa teman yang menghubungi saya. Setelah saya baca, isi beritanya saya anggap tidak sesuai fakta, bisa dikata itu hoax," kata Sandi, di aula Warkop Acci, Rabu (27/01/21).

Di hadapan sejumlah media, Sandi mengatakan, dirinya sering menerima chat WhatsApp (WA) berisi link youtube milik salah satu jurnalis online di Wajo.

"Kemarin (Selasa) itu, setelah saya membuka chat WAnya, HP saya langsung error karena memori HP saya terbatas. Jadi saya sampaikan untuk berita Pemda, OPD, dan sebagainya saya welcome. Tapi untuk berita camat, tidak usah saya dikirimkan karena saya juga melakukan kegiatan seperti itu," ujarnya.

"Bukannya saya sentimen, iri hati, atau tidak mau tahu dengan berita kegiatan camat lain. Saya katakan, kalau berita sesama Camat, kami ada grup khusus untuk saling kirim berita kegiatan, jadi tanpa dikirimkan, kami sesama camat pasti sudah tahu," lanjutnya.

Dalam percakapan via WhatsApp dengan jurnalis media online yang memberitakan dirinya itu, Camat Takkalalla sudah menyampaikan dengan baik-baik.

"Saya sampaikan baik-baik tapi kayaknya dia tidak terima dan mengeluarkan kata-kata kasar ke saya. Saya kira hanya masalah ini selesai sampai di chat saja, ternyata saya diberitakan dengan hal-hal yang kurang benar," kata Sandi.

Bahkan, lanjut Sandi, masyarakat di Kecamatan Takkalalla tidak terima dirinya diperlakukan seperti itu. Bahkan ada yang menyarankan dirinya untuk menempuh jalur hukum tapi dirinya lebih memilih untuk menempuh jalur kekeluargaan.

"Saya mau muat hak jawab di media yang bersangkutan, tapi akun medsos saya diblokir. Saya sempat komentari di akun Facebooknya dan lagi-lagi dia blokir akun Facebook saya. Jadi saya cari media lain yang bisa muat hak jawab ini," tuturnya.

Dia berharap, dengan adanya hak jawabnya ini, bisa meluruskan apa yang terjadi sebenarnya. Bahkan dirinya mengaku siap bertemu dengan jurnalis tersebut untuk menyelesaikan secara kekeluargaan. (Red)

Editor: Fhyr

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال