Melalui kegiatan tersebut, Amran berharap para tenaga pendidik khususnya yang tergabung dalam kepengurusan MKKS SMP Kabupaten Wajo agar menjadikan wadah ini sebagai forum komunikasi sehingga bisa lebih inovatif dalam pengembangan kualitas SDM, baik tenaga didik maupun untuk pengurus MKKS SMP Kabupaten Wajo itu sendiri.
"Melihat perkembangan covid-19 yang sudah berkurang dan kita sementara menuju ke zona hijau, Sekretaris Dinas Pendidikan bisa merancang dan menyiapkan untuk pembelajaran tatap muka anak-anak kita, bisa dengan bertahap dan bergilir dengan tetap memaksimalkan protokol kesehatan," kata Amran.
Pada kesempatan itu, Amran juga menyampaikan, sejak awal kepemimpinannya, berbagai tantangan dihadapinya. Meski demikian, itu bukanlah alasan untuk tidak bekerja maksimal.
"Di tahun pertama 2019, kami didera dengan defisit Rp67 miliar, kemudian di tahun kedua, sebanyak Rp180 miliar dari APBD kita ditarik ke pusat dan digeser untuk penanganan Covid-19, dan di tahun 2021 ini anggaran APBD kita sekitar Rp167 miliar berkurang dari porsi APBD normal," kata Amran.
"Seharusnya nilai itu bisa menjadi belanja publik, misalnya pembangunan jalan dan infrastruktur lainnya. Tapi itu bukan alasan untuk tidak bekerja, justru keadaan itu yang membuat kami kerja ekstra bagaimana mencari bantuan keuangan baik di tingkat provinsi maupun di tingkat pusat melalui Anggota DPR RI dan Kementerian," ujarnya. (Adv)
Editor: Fhyr