Momen Hari Kartini, Kopri PMII Rayon Ushuluddin Gowa Fokus Bahas Krisis Iklim

Kopri PMII Rayon Ushuluddin, Komisariat UIN Alauddin hadirkan 2 pembicara bahas krisis iklim. (Foto: Rzq/Inilahcelebes)
INILAHcelebes.com, Gowa - Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Korpri) Rayon Ushuluddin, Komisariat UIN Alauddin Makassar Cabang Gowa mengadakan dialog dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Perempuan Nasional, Raden Ajeng Kartini di Coffe HUT, Jl HM Yasin Limpo, Romangpolong, Somba Opu, Kabupaten Gowa, Kamus (21/04/22).

Dialog ini mengangkat tema "Climate Change dan Partisipasi Perempuan dalam Mengatasi Krisis Iklim" dengan dihadiri puluhan peserta dari kalangan PMII Gowa dan Exinction Rebellion Makassar.

Ketua KOPRI PMII Ushuluddin, Nur Mutmainah mengatakan, tema yang lebih progresif berkaitan dengan lingkungan, dalam hal ini krisis perubahan iklim sengaja diangkat. Tentunya, diskursus tersebut tidak jauh dari spirit perjuangan R.A Kartini dalam menuntut hak sumber daya alam yang berkualitas bagi perempuan. 

"Kami mengangkat tema tentang perempuan dalam perspektif ekofeminisme ini karena melihat kondisi perubahan iklim saat ini sudah tidak dapat terkendali dan tentunya akan berdampak besar pada perempuan. KOPRI PMII ingin lebih menyadarkan bahwa ada juga persoalan krusial lainnya yang perlu kami kawal bersama," jelasnya.

Mutmainah menegaskan, krisis iklim sudah seharusnya menjadi sorotan besar bagi masyarakat, utamanya para pemuda mahasiswa dan pemerintah. Guna menyadarkan bahwa tidak hanya menjadi konsumeris oleh material industrialis, namun dapat melahirkan solusi dan inovasi untuk menangani racun yang dihasilkan oleh limbah konsumsi masyarakat itu sendiri.

"Krisis iklim merupakan bukan fenomena baru. Hanya saja, masih banyak khalayak belum membangun kesadaran melihat problem yang terjadi pada lingkungan sekitar. Dampak nyata tersebut paling dirasakan oleh kaum perempuan itu sendiri. Bukan hanya perempuan, namun seluruh lapisan masyarakat akan terkena dampaknya," tuturnya.

Salah satu pembicara yang hadir, Rizqah Fauzani Fattah mengatakan, tema yang diangkat oleh pengurus dan panitia ini sudah mulai keluar dari zona diskursus biasanya, dimana setiap momentum hari Kartini membahas tentang Kesetaraan dan Keadilan Gender.

"Walaupun kita tidak memungkiri tema ini memiliki korelasi dengan persoalan yang dialami perempuan hari ini. Apalagi perubahan temperatur suhu bumi naik 1,5 derajat celsius," kata demisioner Ketua KOPRI PMII Cabang Gowa masa khidmat 2020-2021 ini.

Sementara, pembicara kedua dari Extinction Rebellion Makassar, Myltaniara menjelaskan, kondisi perubahan iklim yang terjadi telah mempengaruhi kualitas sumber daya alam sebagai sandang pangan para ibu rumah tangga.

Hal ini juga disebabkan oleh pengaruh korporasi. Apalagi, kata dia, dengan hadirnya G20 yang hanya mengutamakan pembangunan ekonomi tetapi menyampingkan etika lingkungan.

"Solusi yang kami tawarkan adalah kesadaran, istilahnya System Change, yaitu memperjuangkan kebijakan yang ramah dan pro terhadap bumi. Dimana kebijakan ini berfungsi sebagai pengawas korporasi sebagai pelaku utama perusak bumi," tambahnya. (Rzq)

Editor: Hrd

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال