Kasihan, Orangtua Murid SDN 100 Simpursia kabupaten Wajo Jadi Korban Penipuan Berkedok Beasiswa

INILAHCELEBES.ID, WAJO – Dugaan penipuan berkedok beasiswa kembali terjadi. Kali ini menimpa tiga orangtua murid di dusun Sareppao desa Simpursia kecamatan Pammana yang menyekolahkan anak mereka di SDN 100 Simpursia kecamatan Pammana, Selasa (22/5).


Dengan diiming-imingi beasiswa sebesar Rp 2.500.000 per murid, ketiga korban, Kartini, Jumarni, dan Risma mengalami kerugian materi setelah mengikuti arahan dari pelaku yang mengaku sebagai oknum guru dari SDN 100 Simpursia.


Oleh pelaku, ketiganya diminta memberikan nomor rekening, lalu menuju mesin ATM dan menuntun korban menekan angka tertentu dengan alasan untuk dicocokkan dengan data dari Dinas Pendidikan.


Korban baru menyadari kalau mereka telah menjadi korban penipuan setelah saldo di rekening mereka malah berkurang. Alih-alih mendapatkan transferan beasiswa, uang dalam rekening mereka malah berpindah ke rekening si pelaku.



Salah satu korban yang dikonfirmasi, Kartini mengatakan, pada Selasa (22/5), dirinya mendapatkan panggilan telepon yang mengaku dari  pihak sekolah atas nama pak Firman dan Pak Wahid, guru kelas III SDN 100 Simpursia.


“Saat menelpon, katanya anak kami dapat beasiswa dan dia (pelaku, red) minta nomor rekening. Setelah itu, dia menuntun saya ke ATM dengan memberikan nomor registrasi yang harus kami tekan. Ternyata setelah menekan itu nomor, uang  di ATM hilang. Manalagi itu uang saya pinjam. Kami memohon pihak Polisi segera mengusut ini pelaku,” ucap Kartini.


Korban lain, Jumarni  juga memaparkan kronologi dugaan penipuan ini. Dia mengatakan, awalnya siswa diperintahkan meminta nomor HP orang tuanya masing-masing. Saat itu, sudah ada 20 siswa yang sudah memberikan nomor HP kepada oknum yang mengaku dari pihak sekolah.


“Esoknya  kita dapat telepon dari orang yang mengatasnamakan Guru kelas III SDN 100 Simpusia dan akan diberikan beasiswa. Ternyata justru uang di ATM hilang,” jelas Jumarni.


Dari keterangan korban, diketahui Kartini mengalami kerugian Rp 4.850.000, sementara Jumarni dan Risma mengalami kerugian masing-masing Rp 1.250.000. (*)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال