Aktivis Forwa Sesalkan Sikap Arogan Oknum Pegawai Sekretariat DPRD Wajo

INILAHCELEBES.ID, WAJO – Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Forum Koordinasi Organisasi Wajo (Forwa) menyesalkan sikap oknum pegawai di sekretariat DPRD Wajo yang dinilai kurang beretika.


Hal itu terjadi saat anggota Forwa berencana bertemu dengan anggota DPRD Wajo untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TSP), salah satunya penyaluran dana CSR di kabupaten Wajo, Senin (24/7).




[caption id="attachment_2170" align="aligncenter" width="1280"] Aktivis Forwa saat mendapat perlakuan kurang mengenakkan dari sejumlah oknum pegawai di sekretariat DPRD Wajo[/caption]

Keributan terjadi saat sejumlah oknum pegawai di bagian Administrasi Kesekretariatan menuding Forwa tidak memenuhi prosedur dalam menyampaikan aspirasi. Hal itu tentu dibantah oleh anggota Forwa.


“Kami dituding tidak memenuhi prosedur dalam menyampaikan aspirasi, dalam hal ini masalah surat penyampaian. Padahal surat kami jelas-jelas sudah diterima oleh anggota DPRD Asri Jaya dan bu Ratna Ningsih (Kabag Penganggaran dan pengawasan, red). Bahkan beliau sudah titip nomor HP,” kata Korlap Forwa, Supris Musyafir.


Menurut keterangannya, saat di ruang bagian Administrasi Kesekretariatan hendak mengkonfirmasi kesiapan anggota DPRD yang akan menerima aspirasi, mereka malah mendapat perlakuan yang kurang mengenakkan.


“Katanya kami tidak bersurat. Begitu kami sampaikan kalau surat kami sudah masuk sebelumnya, mereka tidak percaya karena katanya belum ada di buku registrasi persuratan. Menurut kami, itukan bukan kesalahan kami lagi. Intinya kami sudah bersurat sebelumnya. Kalaupun belum diregister, berarti ada prosedur mereka yang tidak berjalan dengan baik,” lanjut Supris yang juga ketua SAR Prima ini.


“Kami sudah jelaskan baik-baik dan hanya mau pertanyakan surat kami sudah diregistrasi atau belum, kalau memang belum diregistrasi kami minta difasilitasi saja ke penerima aspirasi. Kami juga bersedia menunggu sampai pihak penerima aspirasi tidak sibuk. Tapi pegawai di ruang administrasi seolah-olah mau berdebat sama kami, bahkan bu Kabag Administrasi dengan arogannya berkata ‘itu bukan urusan saya’ dan langsung menutup pintu ruangannya,” tambah Supris.


Sementara itu, ketua Pengurus Cabang (PC) Anak Muda Indonesia (AMI) Wajo, Firmansyah turut menyesalkan adanya insiden tersebut. Menurutnya, hal itu bisa dihindari seandainya pihak pegawai bijak dalam menyikapi hal itu.


“Kami sebenarnya cuma mau pertanyakan, kenapa bisa surat pemberitahuan kami tidak diregister, padahal dari awal kami sudah mengutus teman untuk membawa surat itu. Kami datang baik-baik ingin membawakan aspirasi rakyat. Kami juga datang mau menjadi mitra dari DPRD Wajo, tapi kok kami tidak diterima baik-baik,” tuturnya


Saat ini, Forwa yang dibentuk dari gabungan sejumlah organisasi di Wajo menegaskan akan tetap berkomitmen untuk terus mengawal aspirasi masyarakat Wajo.


“Apapun resikonya, Forwa akan terus melakukan pengawalan terhadap aspirasi masyarakat kabupaten Wajo. Insya Allah, perjuangan kami tidak akan terhenti sampai disini,” tutup Firman, yang juga mantan Presiden BEM STIA Prima ini.


Diketahui, Forwa ini merupakan gabungan dari berbagai organisasi yang ada di kabupaten Wajo, seperti PMII, SAR Prima, Mapala 17, Banser, GP Ansor, AMI, YMCI, dan perwakilan mahasiswa.


(Bang Zein)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال