Bawakan Hikmah Halal Bihalal, Imam Shamsi Ali Paparkan 3 Penyakit Hawa Nafsu

INILAHCELEBES.ID, MAKASSAR - Imam Islamic Center of New York Shamsi Ali memberikan tausiah Halal Bihalal dengan tema "Sucikan Hati, Kuatkan Silaturrahim" yang dilaksanakan berbagai organisasi.



Organisasi tersebut seperti PW Muslimat NU Sulsel, Forum Kajian Cinta Alquran Sulsel, Yayasan Jantung Cabang Utama Sulsel, FKA ESQ Sulsel, BK PAKSI Sulsel, Pengda Soina Sulsel, Perwosi Sulsel, IKA Pascasarjana Unhas.


Pelaksanaan acara yang lazim dilaksanakan usai melaksanakan Hari Raya Idul Fitri itu, berlangsung di Auditorium KH Muhyiddin Zain UIM, Sabtu (8/7).


Shamsi Ali menambahkan, Islam Indonesia menjadi sorotan dewasa ini, ada yang mengatakan di Indonesia sudah tidak toleran, inklusif dan lain sebagainya, tentunya ini pandangan yang keliru.


"Model keislaman Indonesia tentunya memiliki ciri khas, di antaranya adanya nilai-nilai moderat, inklusif, ramah, dan lain sebagainya. Olehnya itu Negara lain tak perlulah mengajarkan Indonesia tentang moderat, inklusif dan lain sebagainya, karena model keislaman seperti itu sudah menjadi karakter dan telah lama mendarah daging pada umat Islam Indonesia,” ungkap putra daerah asal Kabupaten Bulukumba ini.


Shamsi Ali melanjutkan, ada tiga penyakit yang disebabkan oleh hawa nafsu yang tak bisa kita tahan di dunia modern. Pertama, militerisme adalah penyakit modern, kecendurangan melakukan peperangan yang membabi buta. Kedua, Rasisme. Ketika manusia sudah membicarakan proses penciptaan manusia, namun di dunia modern rasisme berbeda lagi, adanya tekanan politik dari Negara tertentu ke Negera berkembang atau dengan kata lain dinamakan rasisme sistem.


“Ketiga, Materialisme. Islam tidak melarang hambanya untuk mencari kekayaan, justru Islam mengajak umatnya untuk menjadi kaya. Yang dilarang adalah menjadikan materi segalanya atau bahkan menjadikannya sebagai tuan. Semua penyakit di atas menandakan kita tak mampu menahan atau disebut imsak,” ujarnya.


Olehnya itu Indonesia dan Sulsel tak bisa dipisahkan. Maka sebagai warga Indonesia, Sulsel ke depan harus menjadikan nilai-nilai Alquran sebagai petunjuk dan jangan lupa bersyukur, yakni pertahankan yang sudah ada dan melanjutkan yang sudah ada. Semoga Pak Agus bersama Bunda Majdah diberikan kekuatan untuk selalu bersama-sama melanjutkan pembangunan di Sulsel,” tutupnya. (Ami/Firman)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال