Rusaki Sekolah, Pelaku Tinggalkan Pesan di Dinding Ruangan

[caption id="attachment_3379" align="aligncenter" width="1280"] Sebuah tulisan yang diduga dibuat oleh pelaku[/caption]

INILAHCELEBES.ID, WAJO – Perusakan sekolah di SDN 262 Bulupabbulu Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo yang terjadi Rabu (15/11) kemarin diduga dilakukan anak di bawah umur.


Hal itu seperti yang dituturkan Kanit Reskrim Polsek Tempe, AIPTU Safiuddin usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).


“Karena berdasarkan hasil identifikasi, ditemukan tulisan tidak senonoh di dalam gedung UKS. Yang saat ini kita duga pesan pelaku kepada guru setempat,” terangnya.


Selain itu, Saifuddin menambahkan, dari olah TKP diamankan juga beberapa barang bukti, yang nantinya akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.


“Seperti gembok ruangan kelas yang dibobol oleh pelaku serta rangka kursi yang digunakan pelaku, untuk naik ke plafon ruangan kepala sekolah,” ungkapnya.




[caption id="attachment_3378" align="aligncenter" width="1280"] Guru SDN 262 Bulupabbulu Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo memperlihatkan isi ruangan berantakan[/caption]

Sementara Kepala SDN 262 Bulupabbulu, Indra Yani mengatakan, perusakan oleh oknum yang belum diketahui identitasnya itu, sebelumnya juga pernah terjadi di dua bulan terakhir ini.


“Pertama di bulan September yang dirusak saluran air atau pipa sekolah di beberapa titik, kemudian Oktober hanya merusak taman sekolah. Sedangkan November ini, pelaku sudah masuk dalam ruangan dan menghamburkan semua isi ruangan," ujarnya.


Dia menambahkan, dalam melancarkan aksinya, pelaku masuk dalam ruangan kepala sekolah dengan membobol plafon dan membuat seisi ruangan terhambur berantakan.


“Masing-masing ruangan yang dihamburkan, yakni ruangan kepala sekolah, ruangan kantor, ruangan UKS, dan ruangan belajar kelas VI. Selain itu, pelaku juga membobol gedung UKS dan kantin sekolah," keluhnya.


Yani menjelaskan, pihak belum mengetahui motif pelaku sehingga merusak beberapa ruangan sekolah. Karena banyak barang berharga milik sekolah tidak diambil.


“Namun akibat perusakan ini, sekolah mengalami kerugian materi mencapai Rp5 juta. Dan terpaksa jam belajar mengajar tidak berjalan, karena guru dan murid syok," jelasnya.



Editor: Firman

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال