[caption id="attachment_3638" align="aligncenter" width="1280"]
PPS Akkajeng saat melakukan verifikasi berkas di rumah warga[/caption]
INILAHCELEBES.ID, WAJO - Sejumlah warga di Kelurahan Akkajeng Kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo resah akibat data dan Kartu Tanda Penduduk Elektroniknya (eKTP) diduga dicaplok oleh tim sukses bakal calon Gubernur Sulsel untuk kepentingan pendaftaran di jalur perseorangan.
Salah satu warga yang dicaplok KTP-nya, Nasir mengungkapkan, dirinya tidak mengetahui bila ada formulir isian untuk dukungan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel yang isinya biodata singkat, tanda tangan plus fotokopi KTP miliknya.
Ia merasa tidak pernah mengisi lembar formulir untuk mendukung kandidat salah satu Balon Gubernur Sulsel manapun, apa lagi memberikan fotokopi KTP.
“Saya mengetahui ini setelah salah satu tim verifikasi berkas mendatangi rumah saya. Awalnya saya kira dia cuma iseng. Setelah saya cek, saya heran kenapa bisa ada fotokopi KTP saya dan tanda tangan saya dan ada lembaran yang berisi nama dan KTP saya,” kata Nasir melalui dengan Wajah bingung, Kamis, (14/12).
Dia mengaku keberatan dengan kejadian itu. Apa lagi tanda tangannya dipalsukan. “Saya keberatan. Tanda tangan saya dipalsukan lagi,” tegasnya.
Tak hanya namanya, kata dia, data dan KTP juga dicaplok. “Mungkin banyak data dan KTP di Kelurahan ini yang dicaplok. Saya liat ada banyak tetangga tidak tahu menahu kejadian itu,” katanya.
Laporan: Goban
Editor: Firman
PPS Akkajeng saat melakukan verifikasi berkas di rumah warga[/caption]INILAHCELEBES.ID, WAJO - Sejumlah warga di Kelurahan Akkajeng Kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo resah akibat data dan Kartu Tanda Penduduk Elektroniknya (eKTP) diduga dicaplok oleh tim sukses bakal calon Gubernur Sulsel untuk kepentingan pendaftaran di jalur perseorangan.
Salah satu warga yang dicaplok KTP-nya, Nasir mengungkapkan, dirinya tidak mengetahui bila ada formulir isian untuk dukungan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel yang isinya biodata singkat, tanda tangan plus fotokopi KTP miliknya.
Ia merasa tidak pernah mengisi lembar formulir untuk mendukung kandidat salah satu Balon Gubernur Sulsel manapun, apa lagi memberikan fotokopi KTP.
“Saya mengetahui ini setelah salah satu tim verifikasi berkas mendatangi rumah saya. Awalnya saya kira dia cuma iseng. Setelah saya cek, saya heran kenapa bisa ada fotokopi KTP saya dan tanda tangan saya dan ada lembaran yang berisi nama dan KTP saya,” kata Nasir melalui dengan Wajah bingung, Kamis, (14/12).
Dia mengaku keberatan dengan kejadian itu. Apa lagi tanda tangannya dipalsukan. “Saya keberatan. Tanda tangan saya dipalsukan lagi,” tegasnya.
Tak hanya namanya, kata dia, data dan KTP juga dicaplok. “Mungkin banyak data dan KTP di Kelurahan ini yang dicaplok. Saya liat ada banyak tetangga tidak tahu menahu kejadian itu,” katanya.
Laporan: Goban
Editor: Firman
Tags
Politik