May Kato (19) mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Agung Ummul Qura'a |
Dengan dibimbing oleh Imam Besar Masjid Agung Ummul Qura'a Abdul Waris Ahmad, May mengikrarkan dua kalimat syahadat, yang disaksikan oleh jamaah masjid dan warga NU dan banomnya, seperti GP Ansor dan PMII yang sempat hadir.
Melalui juru bahasanya, Supris Musyafir, May mengungkapkan, dirinya yang awalnya tidak memiliki agama, melihat tingginya solidaritas beragama yang sangat tinggi dalam Islam.
"Karena itulah sehingga saya memutuskan untuk memeluk agama Islam," ungkap May yang diterjemahkan Supris.
Salah seorang kenalan May, Andika Safri yang juga kader PMII menambahkan, awal mula May mengenal Islam dari teman satu kelasnya di Kampusnya di Tokyo. Saat di Indonesia, May berkunjung ke Kampung Inggris Pare, Kediri.
"Selama sepekan, dia melihat aktivitas orang Muslim disana, seperti pengajian, shalat lima waktu, dan pergaulan orang Islam. Saya juga sedikit bercerita ke dia tentang ajaran Islam," ujar Andika.
Setelah itu, kata Andika, May balik ke Jepang. Enam bulan kemudian dia datang ke Indonesia dan langsung menuju ke Sengkang untuk bertemu Andika.
"Saat itulah saya perkenalkan lebih banyak lagi tentang Islam, salah satunya yang dianjurkan dalam Islam tentang kebersihan, baik lingkungan dan diri sendiri, adat-adat ketika makan, dan sebagainya," kata Andika.
Berbekal pengetahuan dasar tentang Islam dan apa yang dilihatnya selama ini, May akhirnya menyatakan ingin menjadi seorang Muslimah dan mengucapkan dua kalimat syahadat dan berganti nama menjadi May Balqis Kato.
Sementara itu, salah satu pengurus NU Wajo, Sumardi Arifin menyatakan rasa syukurnya yang sangat mendalam atas hidayah dari Allah yang diberikan kepada May Balqis Kato.
"Alhamdulillah bertambah lagi saudara muslim kita, adinda May Balqis Kato yang telah berikrar untuk menjadi seorang Muslimah. Semoga tetap istiqamah dalam menjalankan rukun Islam dan rukun iman secara kaffah," ujar Sumardi yang akrab disapa Fa Songkok Tanre ini.