Sempat Dihadang Warga, Banser Tembus Lokasi Pengungsian Terisolir di Sulbar

Salah seorang pasukan Banser yang membawa bantuan logistik dengan berjalan kaki menuju posko pengungsian
INILAHCELEBES.COM, Mamuju - Ratusan kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor dari sejumlah wilayah diterjunkan ke lokasi gempa di Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat.

Selain itu, GP Ansor juga menerjunkan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan Satuan Banser Tanggap Bencana (Bagana) untuk membantu mengevakuasi korban gempa dan menyalurkan bantuan logistik ke lokasi pengungsian.

GP Ansor yang terlibat dalam aksi sosial ini di antaranya dari Ansor se-Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, bahkan Ansor di wilayah timur Indonesia, seperti Ansor Papua Barat.

Beberapa di antaranya diterjunkan menuju lokasi pengungsian korban gempa yang terisolir, salah satunya di Desa Labuang Rano, Kecamatan Tapalang Barat.


GP Ansor menerjunkan puluhan pasukan Banser dan Bagana ke lokasi tersebut untuk mengangkut bantuan logistik kebutuhan pengungsi.

Dengan mengendarai roda empat, titik kumpul di Posko Induk Banser, Jalan Soekarno Hatta Mamuju, menuju Kecamatan Tapalang Barat.

Kurang lebih 50 km jarak tempuh, terlihat rumah yang roboh, warga mengungsi di beberapa titik lokasi yang aman.

“Dua desa menjadi target penyaluran logistik Banser, yaitu Desa Dungkait dan Desa Labuang Rano. Desa Dungkait, tempat pengungsian warga di bukit dekat Puskesmas Dungkait. Sedangkan Desa Lambung Rano Ujung, Tapalang barat perbatasan antara Kecamatan Tapalang Barat dan Kecamatan Simbor,” kata Kasatkorwil Banser Sulsel, Andi Abbas Rani.

Dikatakannya, pasukan Banser sempat menghadapi rintangan di Desa Labuang Rano. Selain jalan putus, pasukan Banser pun harus melakukan negosiasi terhadap warga yang menghadang laju kendaraan.


"Mereka menghadang kami, tapi kami maklum karena mereka belum pernah dapat bantuan logistik. Kecuali usaha mereka sendiri keluar dari desa untuk mendapatkan logistik dengan memakai kendaraan roda dua," lanjut Abbas.

Setibanya di perbatasan, Banser harus memikul logistik untuk menyeberang jalan yang terputus akibat longsor. Warga Labuang Rano yang mengungsi menjemput sembako dengan membawa mobil truk.

“Banser dan warga Labuang Rano terpaksa memikul logistik karena akses jalan yang sulit dilalui kendaraan," kata Abbas.

Bantuan yang dibawa Banser ini merupakan hasil Penggalangan dana keluarga besar NU Kabupaten Teluk Bintuni Papua Barat, PW Ansor Sulteng, dan sejumlah PC Ansor, di antaranya Ansor Sidrap, Ansor Luwu Timur, Ansor Maros, Ansor Barru, Ansor Takalar, dan Ansor Wajo. (Red)

Editor: Fhyr

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال