INILAHCELEBES.COM, Wajo - Pemerintah Daerah Wajo akhirnya melaunching Layanan Kedaruratan Call Center Wajo MASIGA 112 dan Pelayanan Terpadu Tanpa Dinding di Kantor Public Service Center, Sengkang, Kamis (11/02/21).
Kegiatan ini dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Wajo, Ketua DPRD Kabupaten Wajo, Kapolres Wajo, Komandan Kodim/1406 Wajo, Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo, Staf Ahli Bupati Wajo, Asisten Sekda Wajo, para Kepala Perangkat Daerah dan para Camat serta para undangan yang hadir melalui aplikasi zoom meeting.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Wajo selaku Ketua Panitia Pelaksana, Dwi Apryanto mengatakan, masyarakat saat ini membutuhkan layanan panggilan secara tunggal yang mudah dan gampang diingat ketika mengalami kegawatdaruratan, sehingga dicetuskanlah Call Center 112 di Kabupaten Wajo.
Hal itu berdasarkan UU Nomor 36 Tahun 2019 tentang Telekomunikasi dan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Layanan Nomor Tunggal Panggilan Darurat.
"Kedua aturan inilah yang menjadi pijakan bagi kami untuk mengimplementasikan Call Center Wajo Masiga 112," ujar Dwi.
Untuk mengoptimalkan penyelenggaraan layanan, ungkap Dwi, telah diterbitkan Peraturan Bupati Wajo Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Layanan Kedaruratan Wajo Masiga 112, yang memuat 11 jenis layanan kedaruratan.
Layanan tersebut meliputi permintaan layanan ambulans, penyelamatan manusia, penanganan kebakaran, penanganan kerusuhan dan huruhara, penanganan masalah kesehatan, penanganan kecelakaan, penanganan tindak krimimal dan/tindak pidana, penanganan kebencanaan, penanganan kekerasan pada perempuan dan anak, penanganan gangguan keamanan, dan ketertiban serta penanganan kedaruratan lainnya.
Semua layanan kedaruratan akan ditangani dalam Pelayanan Terpadu Tanpa Dinding oleh perangkat daerah dan instansi vertikal antara lain Dinas Kesehatan, Kepolisian Resort Wajo, Kodim 1406 Wajo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), RSUD Lamaddukkelleng, RSUD Siwa, Polisi Pamong Praja, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Palang Merah Indonesia, dan Dinas Kominfotik serta Puskesmas se-Kabupaten Wajo.
Senada Kadis Kesehatan Kabupaten Wajo, dr Armin menambahkan, Pelayanan Terpadu Tanpa Dinding bermaksud melakukan upaya kesehatan promotif, preventif, dan kuratif dengan kerjasama lintas sektor serta terintegrasi dengan OPD, PKK, TNI, dan Polri.
"Kita berharap dengan adanya layanan ini, dapat memberi manfaat menuju keluarga sehat dan SPM bidang kesehatan tercapai," harapnya.
Direktur Pengembangan Pita Lebar Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ir Marvel Situmorang yang hadir secara virtual melalui zoom meeting mengatakan, dengan adanya layanan panggilan darurat ini merupakan bukti aparatur pemerintah di Kabupaten Wajo hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memudahkan masyarakat melakukan panggilan dan kebutuhan lainnya.
"Efektivitas layanan ini akan dilihat seberapa cepat kita merespon balik masyarakat yang membutuhkan melalui Call Center 112 ini," ujarnya saat menghadiri kegiatan ini melalui zoom meeting.
Dia menuturkan, Pemda Wajo berada di urutan ke-62 dari 514 Kabupaten/Kota di Indonesia yang melaunching Call Center Gawat Darurat 112 ini. Sementara, di Sulawesi Selatan, Kabupaten Wajo menduduki urutan ke-3 setelah Makassar dan Parepare.
Dengan adanya layanan ini, ia berharap masyarakat dapat merasakan kehadiran pemerintah, terutama saat menghadapi pandemi saat ini.
Sementara Bupati Wajo, Amran Mahmud dalam sambutannya menuturkan, layanan kedaruratan Call Center 112 ini merupakan salah satu program Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam membantu khususnya menuju terwujudnya Smart City, khususnya di Kabupaten Wajo.
"Call Center ini kami namakan Wajo MASIGA yang merupakan akronim dari MA adalah Masif, SI adalah Sigap, dan GA adalah Siaga. Selain itu, kata Masiga dalam bahasa Bugis artinya Cepat," kata Amran.
"Semua ini berkat petunjuk dari Kominfotik, PT Jasnita Telekominda atas bantuan CSRnya terhadap aplikasi ini di tahun 2020," lanjut Amran.
Dalam pelaksanaannya, tutur Amran, tentu akan ditemui berbagai kendala, seperti adanya masyarakat yang iseng menelpon ke 112 dengan menyebut kejadian darurat palsu, atau nama dan alamat palsu.
Untuk itu, Amran meminta masyarakat agar tidak menyalahgunakan layanan 112 ini untuk main-main dengan hal tidak perlu.
"Apabila mengalami kegawatdaruratan, segera telpon 112, gratis tanpa pulsa!" pungkasnya. (Red)
Editor: Fhyr