Penyelidikan ini dilakukan pasca aksi yang dilakukan oleh HMI MPO Cabang Wajo Maju di Kantor DPRD Kabupaten Wajo, Kamis (25/02) lalu terkait proses pendistribusian pupuk yang diperuntukkan kepada kelompok tani di wilayah Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo yang dinilai tidak sesuai mekanisme yang diharapkan.
Atas aksi itu, Polres Wajo melalui Kanit II Sat Intelkam Polres Wajo IPDA Bambang Edi melakukan pengecekan dan penyelidikan ketersediaan stok pupuk, yang dimulai dari Salobulo, Kecamatan Sajoanging.
Terlebih lagi, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Wajo menyebutkan, kuota pupuk subsidi berkurang pada 2021 ini.
Berdasarkan Rencana Defenitif Kegiatan Kelompok (RDKK) Kabupaten Wajo, dari 52.389 jumlah petani yang diusul, yang terealisasi hanya 27.985 ton. Sementara, luas lahan pertanian ada 100.991 ha di Kabupaten Wajo, serta kuota untuk satu petani hanya 2 hektar.
Bambang menuturkan, penyelidikan ini tidak hanya dilakukan di Kecamatan Sajoanging, namun akan dilakukan di kecamatan lain.
"Penyelidikan ini dilakukan guna mengetahui penyebab masalah kelangkaan pupuk serta keluhan para kelompok tani berkaitan dengan penyaluran pupuk subsidi," ujarnya. (Red)
Editor: Fhyr
Video aksi damai mahasiswa bersama masyarakat petani Kecamatan Sabbangparu di Kantor DPRD Wajo: