Penataan Parkiran Pasar Sentral Semrawut, Wakil Bupati Wajo Geram

[caption id="attachment_10480" align="aligncenter" width="663"] Wakil Bupati Wajo, Amran SE melakukan Sidak ke parkiran Pasar Sentral Sengkang[/caption]

INILAHCELEBES.ID, Wajo - Maraknya juru parkir jelang Hari Raya Idul Fitri di seputar Pasar Sentral Sengkang menjadi perhatian Wakil Bupati Wajo Amran SE.

Kehadiran juru parkir dadakan ini pun banyak dikeluhkan pengguna jalan karena lahan yang ditempati parkir adalah ruas jalan sehingga kerap memacetkan arus lalu lintas. Tidak hanya itu saja, biaya tarif parkir yang dikenakan pun cukup tinggi.

Menanggapi sejumlah keluhan warga, Amran SE pun langsung turun melakukan inspeksi mendadak, Senin (3/6/19).

Ekspresi kesal terlihat jelas dari wajah wakil bupati, begitu menyaksikan kesemrawutan parkiran di sekitar Pasar Sentral Sengkang hingga menyebabkan kemacetan.

Partner Amran Mahmud ini semakin geram begitu mendengar aduan masyarakat yang menyebutkan, para petugas parkiran menarik retribusi lebih dari yang telah ditentukan.

"Kita cek langsung, katanya ada yang tarik biaya parkiran 10 ribu per motor, ini tidak masuk akal," kesal Amran SE.

Padahal, kata dia, berdasarkan Perda nomor 23 tahun 2011, biaya parkiran yang ditetapkan cuma Rp 2.000. Artinya, ada kenaikan harga hingga 5 kali dari biasanya.

Sayangnya, Wakil Bupati yang dikenal tegas merakyat ini tak menemukan oknum petugas parkir yang berlaku culas memanfaatkan momen padatnya pengunjung Pasar Sentral Sengkang jelang lebaran.

"Tapi kita sudah wanti-wanti para petugas parkir, untuk bekerja sesuai aturan. Kasihan masyarakat bayar parkir yang tidak sesuai aturan dan yang disalahkan pasti pemerintah," warningnya.

Selain itu, Amran juga mengaku bakalan mengosongkan ruas jalan di sekitar Pasar Sentral dari area parkir. Rencananya, bakalan ada penataan ulang soal semrawutnya parkiran yang ada di dalam kota.

Terkait realisasi penataan parkiran di dalam kota, khususnya kawasan Pasar Sentral Sengkang, Amran menyebutkan masih terus mengkaji.

"Kalau waktu masih dikaji terus solusi, intinya sudah ada tim perencanaan agar nantinya kebijakan ini tidak ada yang dirugikan," katanya. (Hs)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال