PMII Adukan Pelayanan PDAM Wajo, DPRD Wajo Beri Apresiasi

[caption id="attachment_11121" align="aligncenter" width="1280"] Juru bicara PMII Wajo, Supris Musyafir saat menyampaikan aspirasi terkait pelayanan PDAM Wajo[/caption]

INILAHCELEBES.ID, Wajo – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Wajo kembali mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wajo guna menindaklanjuti aspirasi mereka pada Senin (30/9/19) lalu.

Ketua Umum Pengurus Cabang (PC) PMII Wajo, Andi Hidayatullah menuturkan, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Wajo sudah saatnya untuk berbenah, baik itu pelayanan warga yang datang di kantor PDAM, sampai kualitas air PDAM yang sampai di rumah-rumah warga.

“Bahkan yang parahnya, ada salah satu warga yang tagihan penggunaan airnya mencapai Rp 5juta, sementara waktu itu yang bersangkutan jarang berada di rumah. Kami menduga ada yang salah dalam sistem penagihan PDAM,” ungkap Andi Hidayatullah, Kamis (3/10/19).

Menyikapi hal itu, Direktur Utama PDAM Wajo, Fakhruddin mengatakan, dirinya akan memberikan teguran kepada bagian pelayanan di PDAM Wajo agar memperbaiki pelayanan kepada masyarakat yang datang.

“Persoalan tidak merata air yang sampai di rumah warga karena musim kemarau. Kalau persoalan kadang air tidak jernih, itu karena keruhanya air di Danau Tempe, apalagi saat adanya penggalian danau,” ujar Fakhruddin.

Terkait keluhan adanya lonjakan penagihan terhadap warga yang dianggap melonjak tinggi, dirinya berjanji akan turun ke lapangan untuk menelusuri fakta yang terjadi.

“Penagihan PDAM itu menggunakan sistem digital. Masalah tagihan yang dianggap melonjak itu, kami akan turun ke lapangan untuk telusuri. Jangan sampai terjadi kebocoran pipa atau ada kran yang tidak tertutup rapat di rumah warga tersebut,” lanjut Fakhruddin.

Menanggapi pernyataan Dirut PDAM Wajo, juru bicara aspirator, Supris Musyafir mengatakan, sudah semestinya PDAM Wajo mengupayakan adanya alat yang lebih canggih untuk memaksimalkan aliran dan menjernihkan air ke rumah-rumah warga.

“Alasan kemarau, saya rasa itu alasan klasik. Kenapa hal itu tidak dipikir sejak lama untuk dicarikan solusi. Begitupula dengan air PDAM yang keruh saat sampai di rumah warga. Mumpung hari ini kita dipertemukan dengan pihak Eksekutif dan Legislatif, silahkan upayakan anggaran untuk membeli alat itu,” kata Supris.

Senada, Andi Yaya menuturkan, PDAM Wajo bukanlah suatu perusahaan daerah yang baru ada di Wajo. “PDAM Wajo pasti telah melewati puluhan kali pergantian musim, antara musim kemarau dan musim hujan. Pasti banyak pengalaman-pengalaman yang sudah dilalui dalam dua musim itu. Kami dari PMII menganggap, tidak perlu lagi ada alasan musim, karena ini hal yang klasik,” tegasnya.

[caption id="attachment_11120" align="aligncenter" width="1280"] Anggota DPRD Wajo, Taqwa Gaffar menanggapi aspirasi PMII Wajo terkait pelayanan PDAM Wajo[/caption]

Anggota DPRD Wajo, Taqwa Gaffar memaparkan, pertumbuhan penduduk di Kecamatan Tempe mencapai hingga 45ribu jiwa. Secara otomatis, kebutuhan air juga ikut meningkat. Apalagi, kata Taqwa, PDAM Wajo tidak hanya melayani kebutuhan air warga di Kecamatan Tempe, tetapi juga melayani sampai di Kecamatan Sabbangparu dan Kecamatan Tanasitolo.

“Saat Danau Tempe digali, kalau 100 liter air masuk ke PDAM, itu hanya 30 liter yang bisa dipakai untuk warga. Apalagi saat musim kemarau seperti sekarang ini, dimana debit air Danau Tempe semakin berkurang. Jadi sudah saatnya DPRD dan Bappeda Wajo untuk sama-sama memikirkan hal ini,” ujar legislator Partai Nasdem ini.

Sementara, Anggota DPRD Wajo dari Partai Golkar, Yunus Panaungi sangat mendukung aspirasi yang dibawakan oleh PMII Wajo. Menurutnya, isu yang diangkat sangat mewakili keluhan sebagian besar masyarakat di Kabupaten Wajo.

“Kita harus bersyukur dan mengapresiasi dengan adanya adik-adik kita dari PMII Wajo yang masih sangat peduli dengan masalah-masalah yang terjadi di kalangan masyarakat. Aspirasi ini menyangkut kemaslahatan orang banyak. Layak untuk kita perjuangkan,” ujar pria yang bertagline YP ini.

Menanggapi aspirasi itu, Ketua DPRD Wajo, Andi Alauddin Palaguna berjanji akan membahasnya lebih lanjut dalam rapat komisi. “Kalau perlu, akan kita jadikan skala prioritas,” janjinya.

(Advertorial Humas dan Protokoler DPRD Wajo)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال