Hadapi Tantangan Pendidikan, SMAN 9 Wajo Kemas Seminar Digitalisasi Pendidikan Menghadapi Era Society 5.0

SMAN 9 Wajo selenggarakan Seminar Pendidikan Digitalisasi Pendidikan Menghadapi Era Society 5.0

InilahCelebes.com, Pammana - Seiring berjalannya waktu, teknologi saat ini semakin berkembang. Salah satunya adalah society 5.0 yang digagas oleh negara Jepang. Society 5.0 merupakan sebuah ilmu pengetahuan berbasis modern yang memanfaatkan teknologi internet of things seperti kecerdasan buatan (AI) komputerisasi dan industri robot. 

Untuk menjawab tantangan tersebut, Kepala UPT SMAN 9 Wajo, Drs. Amir, M.Si membuat terobosan baru melalui Komunitas Guru Berbagi Macakka UPT SMAN 9 Wajo dengan melakukan kegiatan seminar pendidikan dengan mengusung tema "Digitalisasi Pendidikan Menghadapi Era Society 5.0". 

Terobosan yang dicanangkan oleh Kepala SMAN 9 Wajo yang baru menjelang dua pekan menjabat ini ternyata mendapat antusias yang luar biasa dari peserta.

Peserta yang terlibat dari dalam kegiatan ini, antara lain Madrasah Aliyah Pompanua, Madrasah Aliyah Kampiri, SMKN 8 Wajo, SMAN 10 Wajo. Selain itu ada pula peserta dari beberapa SMP yang ada di Kecamatan Pammana, di antaranya SMPN 1 Pammana, SMPN 2 Pammana, dan SMPN 5 Pammana. 

Kegiatan seminar ini juga dibuat dalam bentuk kelas hybrid yang pesertanya bukan hanya diikuti oleh SMA dan SMK di Kabupaten Wajo tapi juga diikuti oleh beberapa sekolah yang ada di Sulawesi Selatan bahkan dari luar Sulawesi Selatan.

Seminar Pendidikan "Digitalisasi Pendidikan Menghadapi Era Society 5.0" ini diselenggarakan pada hari Selasa, 14 Februari 2023 dengan mengundang dua narasumber andal putra-putra terbaik Kabupaten Wajo, yakni Ketua MKPS Kabupaten Wajo, Hamran Ambo Saro selaku pemateri pertama yang membawakan materi Generasi Pembelajar Menghadapi Era Society 5.0 dan Inovasi Praktik Baik pada Era Kurikulum Merdeka.

"Menghadapi era society 5.0 ini, dibutuhkan adanya perubahan paradigram pendidikan di satuan pendidikan, di antaranya pendidik meminimalkan peran sebagai Learning Material Provider. Pendidik harus menjadi penginspirasi bagi tumbuhnya kreativitas peserta didik. Pendidik berperan sebagai fasilitator, tutor, penginspirasi, dan pembelajar sejati yang memotivasi peserta didik untuk Merdeka Belajar," terangnya.


Sementara, materi kedua Belajar Virtual Menggunakan Perpustakaan Digital dibawakan oleh Ketua IGI Kabupaten Wajo, Muhammad Ilham Hasanuddin.

Menurutnya Online Learning adalah proses belajar mengajar yang memanfaatkan internet dan media digital dalam penyampaian materinya. Metode online learning dianggap lebih dekat dengan generasi pelajar saat ini yang dikenal sangat menyatu dengan produk-produk teknologi.

"Ini merupakan salah satu bentuk digitalisasi dalam dunia pendidikan yang memiliki banyak manfaat," ujarnya.

Dalam materi penutupnya, Ilham menegaskan, belajar bukan untuk ujian, tapi untuk mencapai tujuan belajar yang bermakna. Dikatakannya, belajar bukan dikendalikan pengajar, tapi disepakati bersama antara pengajar dan pelajar. 

"Belajar bukan dengan cara yang seragam, tapi ada diferensiasi cara belajar. Belajar bukan hanya menghafal rumus, tapi menalar dan menyelesaikan persoalan. Belajar bukan untuk dinilai pengajar, tapi dinilai bersama untuk membangun kesadaran. Belajar bukan dinilai oleh besarnya angka, tapi oleh karya yang bermakna," tutupnya. (Red)

Editor: Hrd

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال